Liputan6.com, Jakarta Awak kabin akan menginstruksikan para penumpang untuk menegakkan kursi saat pesawat akan lepas landas maupun landing (mendarat). Setelah pesawat berada di tempat yang dirasa aman, barulah seluruh penumpang boleh memundurkan tempat duduknya.
Tahukah Anda alasannya? Menurut dr Nitish Basant Adnani BMedSc dari situs Klik Dokter, tempat duduk di pesawat merupakan sumber proteksi utama bagi para penumpang. Baik saat turbulensi maupun bila kecelakaan terjadi.
Advertisement
"Posisi kursi yang tegak adalah posisi yang terkunci. Saat pergerakan kursi ke depan atau ke belakang, tidak semudah saat kursi disandarkan ke belakang," kata Nitish dikutip pada Selasa, 10 April 2018.
Lebih lanjut, posisi kursi yang terkunci dapat melindungi penumpang dari insiden yang tidak diinginkan. Sebab, kursi yang disandarkan ke belakang berpotensi membahayakan penumpang saat terjadi sesuatu yang menggangu kestabilan pesawat.
Proses evakuasi pada penumpang yang duduk di sebelah jendela maupun yang berada di tengah jadi terhambat jika ada penumpang di bagian belakang memundurkan kursinya.
"Bila terdapat kursi yang disandarkan ke belakang, tentu hal ini dapat mempersulit proses evakuasi, terutama jika menghambat jalan keluar penumpang lain,"
Alasan Lain Kursi Pesawat Harus Tegak
Salah satu alasan lain untuk menegakkan kursi adalah agar para awak kabin dapat lebih mudah melihat ke luar jendela. Jadi, bila terjadi sesuatu, dapat dilihat apa saja potensi bahaya yang terdapat di luar pesawat, misalnya api dan sebagainya. Sangat penting untuk melakukan ini karena pada kondisi darurat, misalnya terdapat salah satu sayap yang terkena api, para awak kabin dapat mengarahkan penumpang untuk menggunakan jalan keluar lainnya.
Salah satu hal yang juga perlu diingat adalah posisi membungkuk ke depan, atau brace position, yang penting untuk dilakukan dalam kondisi darurat. Posisi tersebut hanya dapat dilakukan dengan baik apabila sandaran kursi berada dalam posisi tegak.
Advertisement