Liputan6.com, Massachusetts - Musibah yang melibatkan mobil nirsopir di Tempe, Arizona, membuktikan sistem yang terdapat di mobil nirsopir belum memberikan informasi akurat mengenai lingkungan sekitar. Saat ini kebanyakan sistem yang diadopsi adalah radar.
Sedangkan sistem berbasis kamera memiliki kelebihan dapat membaca penunjuk jalan, penggunaannya kurang populer karena tidak berguna saat berkabut.
Dilansir Autoevolution, kini peneliti dari MIT menyuntikkan teknologi baru ke dalam kamera. Sehingga kamera dapat melihat dengan jelas meksipun kabut tebal menghadang. Guy Satat, pemimpin penelitian ini, melakukan percobaan dengan teknologi baru dan membuktikan kamera ini dapat digunakan sebagai mana mestinya.
Baca Juga
Advertisement
Dalam simulasi kabut tebal, kamera dapat mendeteksi objek saat berjarak 57 cm. Ini sedikit lebih jauh dibanding pandangan mata manusia yang hanya dapat melihat pada jarak 36 cm.
Untuk diketahui, simulasi kabut yang dilakukan di dalam ruangan tersebut sangatlah tebal dibanding kabut sebenarnya. Sehingga jarak pandang tersebut bisa disamakan dengan jarak 30 hingga 50 meter.
Saat ini penelitian tersebut masih dalam tahap awal dan terlalu cepat untuk diterapkan ke mobil nirsopir. Rencananya, tim MIT akan memperkenalkan hasil penelitian ini di International Conference on Computational Photography yang berlangsung Mei mendatang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mengenal Tingkatan Berkendara Mobil Nirsopir
Mobil dengan teknologi nirsopir semakin lama semakin banyak dan menjadi teknologi yang umum. Namun, tidak semua teknologi nirsopir yang disematkan pada mobil setara.
Dilansir autoevolution, perbedaan bukan dari pabrikan yang membuatnya, melainkan kemampuan nirsopir yang dimiliki.
BACA JUGA
Terdapat enam tingkatan teknologi nirsopir yang bisa dikenali. Klasifikasi ini mengacu kepada standar SAE International dan telah digunakan oleh U.S. Department of Transportation (DoT) dan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di November 2017.
Berikut ini adalah enam tingkatan teknologi nirsopir:
Level 0
Tingkatan ini berlaku untuk semua mobil yang ada, artinya tidak ada teknologi nirsopir. Semua pekerjaan dilakukan oleh sang sopir, seperti akselerasi, pengereman, memutar lingkar kemudi, dan sebagainya.
Mobil yang disemati teknologi blind spot dan collision warning masih termasuk dalam kategori ini. Dengan kata lain, pengemudi bertanggung jawab sepenuhnya untuk pengendalian.
Level 1
Mobil dapat melakukan perintah sederhana untuk mengatur lingkar kemudi, pengereman, dan akselerasi. Namun, pengemudi tetap bertanggung jawab untuk memperhatikan jalanan, sewaktu-waktu butuh intervensi.
Level 2
Memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding Level 1. Teknologi ini tetap memungkinkan pengemudi untuk intervensi jika kondisi jalanan dianggap tidak memungkinkan untuk nirsopir. Setidaknya terdapat dua fungsi otomatis, namun pengemudi tetap bertanggung jawab untuk pengoperasian.
Advertisement
Selanjutnya
Level 3
Mobil memiliki kemampuan untuk memantau kondisi sekitar dan mengoperasikan akselerasi, pengereman, dan lingkar kemudi. Sistem ini diperuntukkan di jalan bebas hambatan. Intervensi dibutuhkan pada keadaan tidak terduga atau darurat.
Level 4
Setelah diaktifkan, sistem ini dapat bekerja secara mandiri sepenuhnya. Tidak dibutuhkan intervensi sama sekali, hanya saja cuaca masih menjadi salah satu kendala.
Level 5
Tingkatan tertinggi untuk teknologi nirsopir. Pengemudi hanya dianggap sebagai penumpang biasa, tinggal masukkan tujuan dan mobil akan melaju sampai tujuan.
Untuk diketahui, sampai saat ini teknologi nirsopir baru sampai Level 3. Level 4 masih berada dalam tahap pengujian saja. Sehingga belum ada yang mencapai Level 5.