Seorang turis memakan tarantula goreng di wilayah Skun, Provinsi Kampong Cham, Kamboja, 14 Maret 2018. Warga Kamboja terbiasa mengonsumsi tarantula goreng sebagai camilan. (TANG CHHIN Sothy / AFP)
Wisatawan mengambil gambar tarantula goreng yang dijajakan sebuah kios di wilayah Skun, Provinsi Kampong Cham, Kamboja, 14 Maret 2018. Penduduk setempat menyebut, tarantula goreng rasanya seperti daging kepiting. (TANG CHHIN Sothy / AFP)
Penjual menyajikan kuliner tarantula goreng di wilayah Skun, Provinsi Kampong Cham, Kamboja, 14 Maret 2018. Tarantula paling enak dibumbui garam dan bawang putih, kemudian digoreng dalam minyak panas. (TANG CHHIN Sothy / AFP)
Seorang turis mencicipi camilan tarantula goreng di wilayah Skun, Provinsi Kampong Cham, Kamboja, 14 Maret 2018. Keberadaannya tarantula dikhawatirkan akan lenyap mengingat penebangan hutan dan perburuan yang tak terkendali. (TANG CHHIN Sothy / AFP)
Warga lokal memperlihatkan cara menikmati tarantula goreng di wilayah Skun, Provinsi Kampong Cham, Kamboja, 14 Maret 2018. Aping, camilan tradisional dari tarantula ini, kian langka sehingga harganya bertambah mahal. (TANG CHHIN Sothy / AFP)
Wisatawan memegang camilan tarantula goreng di wilayah Skun, Provinsi Kampong Cham, Kamboja, 14 Maret 2018. Harga tarantula melonjak hingga Rp 13.700 per ekor, meningkat hampir 10 kali lipat selama satu dekade terakhir. (TANG CHHIN Sothy / AFP)