Liputan6.com, Bogor - Jalur alternatif yang menghubungkan Bogor-Cianjur tepatnya Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat, sudah bisa dilalui kendaraan dari dua arah. Ruas Jalan Raya Puncak Pinus ini sempat tertutup material lumpur bercampur batu dan batang pohon akibat banjir bandang pada Sabtu 7 April.
Sekretaris Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, Budi Pranowo mengatakan, jalur tersebut sudah bisa dilalui secara normal. Tim gabungan dari TNI/Polri, BPBD, warga sekitar serta satu alat berat telah berjibaku untuk menyingkirkan bebatuan, kayu, dan lumpur.
Advertisement
Material yang terbawa arus Sungai Cisarua, anak Sungai Cipamingkis ini sempat menutupi ruas Jalan Raya Puncak Pinus sepanjang kurang lebih 200 meter.
"Hanya saja saat melewati titik lokasi itu laju kendaraan dikurangi karena licin masih terdapat sisa lumpur dan luapan air," kata Budi, Senin (9/4/2018).
Hingga saat ini, tim gabungan masih berupaya mengevakuasi delapan unit sepeda motor dan empat mobil yang terseret banjir bandang.
"Evakuasi cukup sulit karena aksesnya cukup berat, ditambah kendaraan tertutup lumpur," kata dia.
Banjir bandang melanda Kampung Cisarua, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4/2018) petang.
Bencana tersebut menyebabkan akses penghubung Bogor-Cianjur putus akibat tertutup material lumpur bercampur batu dan batang pohon.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Menewaskan Satu Orang
Tak hanya itu, air bah juga menewaskan seorang nenek bernama Mari (69), dan menyeret delapan sepeda motor serta lima unit kendaraan roda empat.
Tujuh unit rumah berikut warung turut hancur diterjang air bercampur tanah, batu dan batang pohon ini.
Advertisement