Sejuta Al Fatihah Ponpes demi Sumsel Bebas Kebakaran Hutan

Para santri Ponpes Aulia Cendikia melakukan doa sejuta Al-Fatihah bersama-sama.

oleh Nefri Inge diperbarui 10 Apr 2018, 06:30 WIB
Santri Ponpes Aulia Cendikia mengaji dan berdoa bersama untuk meminta Sumsel terbebas dari Karhutla (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Aulia Cendikia di Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan doa sejuta Al Fatihah, meminta agar Sumsel terbebas dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Seusai khatan Alquran, para santri ponpes berdoa bersama agar tidak terjadi lagi Karhutla di Sumsel, terutama musim kemarau. Mereka juga memanjatkan doa agar lingkungan di Sumsel tetap terjaga dan asri.

KH Hendra Zainuddin, Pimpinan Pondok Pesantren Aulia Cendekia, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk syukur mereka, karena selama beberapa tahun ini Karhutla tidak meluas di Sumsel.

"Kita berharap agar saat memasuki musim kemarau, Sumsel bisa bebas dari Karhutla dan lingkungan kita bisa terjaga," ujarnya kepada Liputan6.com, Senin, 9 April 2018.

"Karena itu kita mengaji, berdoa dan bersalawat bersama, apalagi mau memasuki bulan Ramadan," katanya.

Untuk mencegah terjadinya karhutla di wilayah ponpes, mereka juga dibantu oleh APP Sinar Mas. Baik berupa bantuan mobil pemadam yang disiapkan di tiap desa, maupun buku edukasi tentang kebakaran hutan dan lahan dan kegiatan doa bersama.

Menurut Managing Director APP Sinar Mas, Saleh Husin, mereka merangkul semua pihak untuk mencegah terjadinya karhutla di wilayah Sumsel, termasuk pemerintah daerah (pemda) dan ponpes.

"Ponpes Aulia Cendekia bisa menjadi contoh kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan. Kita juga menggelar program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) untuk mencegah karhutla di Sumsel," ujarnya.

 


Cegah Karhutla

Santri Ponpes Aulia Cendikia mengaji dan berdoa bersama untuk meminta Sumsel terbebas dari Karhutla (Liputan6.com / Nefri Inge)

 

Melalui progam ini, lanjut Saleh, perusahaan bisa memberdayakan masyarakat di dalam dan di sekitar konsesi. Kegiatan itu dikombinasikan dengan upaya pelestarian lingkungan sekitar.

Masyarakat diarahkan bercocok tanam hortikultura, seperti sayur mayur dan buah-buahan, tanaman pangan, peternakan, perikanan dan olahan makanan, yang bisa dikonsumsi sendiri atau dijual.

"Kita memfasilitasinya dari hulu hingga ke hilir, mulai dari penyediaan alat, benih, pendampingan, hingga membantu memasarkan produk," katanya.

APP Sinar Mas juga menggelar program Wakaf Alquran sejak 2008. Program ini telah mendonasikan lebih dari 650 ribu mushaf Alquran, buku panduan membaca Alquran atau Juz Amma, serta Alquran Braille bagi tunanetra.

Pada 2017, APP Sinar Mas menambah bantuan wakaf 1.500 mushaf Alquran, 500 Juz Amma serta 2.500 buku tulis, melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).

Kertas Alquran yang diwakafkan, juga menggunakan kertas premium Sinar Tech atau Quran Paper (QPP) dari unit industri APP Sinar Mas, Indah Kiat Pulp and Paper di Tangerang.

Kertas ini telah memenuhi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia, karena bahan baku dan proses produksinya memenuhi kaidah kehalalan. Saat ini, sudah 90 persen produksinya diekspor ke berbagai negara Asia dan Afrika.

 Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya