Liputan6.com, Santiago del Estero - Pembalap Alma Pramac Racing, Jack Miller bercerita soal kekacauan yang terjadi di MotoGP Argentina. Balapan yang berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Minggu (8/4/2018) itu dibuat kacau oleh faktor alam.
Menjelang balapan, semua pembalap MotoGP, kecuali Miller, berbondong-bondong masuk ke pit. Mereka beralih menggunakan ban kering dari basah. Hal tersebut hanya membuat Miller yang berada di grid karena menggunakan ban kering sejak awal.
Baca Juga
Advertisement
Kacaunya situasi jelang balapan membuat race director mengambil keputusan. Mereka memberi Miller yang meraih pole position, sebuah keunggulan. Miller diberi keunggulan enam baris dari 23 pembalap lainnya.
"Rasanya aneh hanya seorang diri di grid. Biasanya ada 24 motor di sekitar saya. Kali ini berbeda, tidak ada satu pun," kata Miller, dikutip dari Motor Sport.
"Kemudian saya mencoba menjadi pembalap cerdas, khususnya di lap pertama dengan segala kekacauan yang terjadi di grid," ujar pembalap MotoGP asal Australia tesebut.
Marquez Buat Kacau
Kekacauan MotoGP Argentina tak berhenti di situ. Drama berlanjut setelah motor Marc Marcquez mati, jelang lampu hijau. Rider Repsol Honda Team itu harus kembali ke grid-nya.
"Motor Marc (Marquez) mati di grid, kekacauan terjadi di mana-mana," ucap Miller.
Marquez juga menjadi masalah Miller. Juara MotoGP musim lalu itu berhasil menyalip Miller pada lap kedua. Namun Miller kembali mendapatkan posisi terdepan setelah Marquez mendapat sanksi, ride-through penalty, beberapa lap setelahnya.
Advertisement
Mimpi Buruk Miller
Saat tengah asik memimpin balapan MotoGP Argentina, hujan mengguyur Sirkuit Termas de Rio Hondo. Miller pun mendapat mimpi buruk. Dia gagal finis terdepan setelah dilewati Cal Crutchloe, Johann Zarco, dan Alex Rins.
"Lalu hujan kembali turun dan saya langsung berpikir ‘oh tuhan, ini akan menjadi mimpi buruk!’ Rasanya sangat pahit. Memimpin balapan dalam waktu lama, meraih pole, tapi tidak bisa podium," katanya mengakhiri.