Liputan6.com, Roma - Carlo Pernat selaku pengamat MotoGP ikut mengomentari gelaran balap di Grand Prix Argentina, Minggu (8/4/2018) waktu setempat. Menurutnya, Dorna Sports selaku operator di kejuaraan balap motor setidaknya mendiskualifikasi Marc Marquez satu balapan terkait insiden senggolan yang menyebabkan Valentino Rossi tersungkur di lap ke-19.
Alasan Pernat mendesak Dorna Sports mendiskualifikasi Marquez lantaran gaya balap The Baby Alien yang ugal-ugalan bisa menimbulkan dampak yang besar terhadap kejuaraan MotoGP. Semua pembalap bakal menghalalkan cara untuk merebut kemenangan.
Baca Juga
Advertisement
"Hal yang sangat tidak terhormat. Sekarang Marc menyuruh semua orang melawannya dan mereka takut dijatuhkan olehnya," kata Pernat dikutip dari GPOne, Selasa (10/4/2018).
"Dia tak bisa lagi melakukan apa yang dia suka. Dorna harus mendiskualifikasi dia satu balapan dan jika itu tidak terjadi, maka akan membayangi seluruh kejuaraan," katanya.
Pernat lalu mengambil contoh, Loris Capirossi. Pembalap asal Italia itu didiskualifikasi dari balapan Barcelona setelah mengalami insiden dengan Lucchi di Mugello. Menurut Pernat, insiden yang melibatkan Marquez di Rio Hondo jauh lebih parah dari Capirossi.
"Marc harus mengatur dirinya sendiri, dia tidak bisa melakukan apa yang dia suka, karena ini salah," kata Pernat.
Pria yang juga manajer pribadi Andrea Iannone itu menambahkan, gelaran Grand Prix Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo menandai bahwa balapan ini seperti tidak profesional. Baik dari kesalahan yang ditampilkan pembalap dan segi Race Direction.
3 Kejangggalan di MotoGP Argentina
Pernat sendiri memiliki sederet kejanggalan yang terjadi di Grand Prix Argentina. Berikut Pengamatan Pernat terkait jalannya balapan di Sirkuit Rio Hondo:
1. Jack Miller Sendirian di Grid
Kejadian pertama yang menyita perhatian Pernat adalah ketika dia melihat Jack Miller ditinggalkan sendirian di grid. Grand Prix Argentina jelas tidak profesional, baik dari segi pembalap maupun Race Direction.
Pernat mengatakan seharusnya Race Direction menunda waktu balapan sekitar lima menit. Bukannya meninggalkan Miller sendirian di grid.
"Ini sangat aneh melihat Miller start sendirian di depan dengan sekelompok pembalap lainnya yang berjarak 30 meter di belakangnya," cetus Pernat.
2. Marc Marquez Mendorong Motornya di Grid
Kejadian mati mesin yang dialami Marc Marquez sesaat sebelum balapan dimulai benar-benar memalukan. Pasalnya, juara dunia MotoGP musim lalu terpaksa mendorong motornya yang mogok untuk menempati posisi balapan.
Pernat menjelaskan peristiwa ini tidak terjadi di ajang MotoGP dan Marquez seharusnya mendorong motor ke arah pit dan memulai balapan dari pit, bukannya bersikeras menempati posisi balapan. Padahal Race Direction sudah meminta untuk start dari pitlane.
Advertisement
3. Perlu Perombakan di Race Direction
Carlo Pernat mengambil kesimpulan dari beberapa insiden yang terjadi di Argentina. Menurutnya, Race Direction perlu mengalami perubahan. Dalam hal ini, penempatan seseorang untuk mengambil keputusan setiap terjadi masalah.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, Race Direction seharusnya menunda balapan sekitar lima menit setelah terjadi beberapa peristiwa konyol di awal. Hal lain yang dikomentarinya terkait insiden senggolan Marquez dengan Rossi.
Dikatakannya, Race Direction seperti menempatkan dirinya sebagai budak dari Rossi dan Marquez, khusunya pembalap Repsol Honda. Karenanya dia meminta Marquez untuk didiskualifikasi.
"Marc harus didiskualifikasi atas apa yang dia lakukan, karena apa yang terjadi antara dia dan Vale sudah mencoreng gelaran balap motor," tukas Pernat.
(David Permana)