Kisah Pilu Penemuan Jasad Pendaki dengan Pesan Terakhir Buat Suaminya

Penemuan jasad pendaki senior pernah menggemparkan media di Amerika. Kisah sedihnya sebelum meninggal dituliskan dalam sebuah catatan.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 11 Apr 2018, 12:00 WIB
Ilustrasi Foto Pendaki dan Mendaki Gunung (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Melakukan pendakian gunung, tidaklah semudah yang kita bayangkan. Tak hanya membawa perbekalan saja untuk mendaki, melainkan juga memerlukan ketahan fisik serta keterampilan khusus. 

Namun salah satu hal yang penting untuk diingat ketika mendaki, yakni jangan sampai tersesat. Jika sampai tersesat, ada risiko kematian yang akan menunggu kita. Seperti kasus tragis satu ini.

Pada lima tahun silam, hilangnya pendaki senior bernama Geraldine Largay pernah menggemparkan Amerika. Mantan perawat tersebut hilang di Appalachian Trail, jalur pendakian wilayah Timur Amerika Serikat yang terkenal panjang dan luas.

Wilayah pendakian itu mencakup Gunung Springer di Georgia hingga Gunung Katahdin di Maine. Meski begitu, jalur pendakian Appalachian membuat geger publik karena hilangnya wanita berusia 66 tahun tersebut. Para pejabat dan petugas berwenang lainnya turun tangan mencari Geraldine yang hilang sejak Juli 2013.

Menurut laporang Washington Times, Hilangnya Geraldine yang akrab dipanggil Gary itu diketahui ketika ia pergi ke kamar mandi dan kemudian tersesat di dalam hutan. Untuk mengirim pesan bantuan, Gary masuk ke hutan lebih jauh supaya mendapatkan sinyal.

Namun usaha wanita malang itu sia-sia, sinyal tak ia dapatkan dan malah berjalan semakin jauh dari jalur utama pendakian.

 

 

 


Meninggalkan catatan untuk orang yang menemukannya

Source: Aol

Sejak dua minggu setelah itu suami Gary yakni, George merasa bingung diliputi khawatir karena istrinya tak kunjung turun dari pendakian.

George kemudian tidak kenal diam dan pasrah dengan keadaan sang istri. Pria tersebut berusaha mencari Gary dengan memberitahu pihak berwenang. Di lain sisi pihak berwenang berlomba dengan waktu untuk menemukan istri George.

Pencarian mereka ternyata memakan waktu yang lama, hingga akhirnya membuat perbekalan Gary semakin menipis. Meihat kondisinya semakin tak memungkinkan, wanita itu paham bahwa nyawanya sudah tak lama lagi. Oleh karena itu, Gary menulis pesan terakhir di buku catatannya untuk siapapun orang yang akan menemukan jasadnya.

Benar saja, dua tahun kemudian penjaga hutan berhasil menemukan jasad Gary. Penemuan itu terjadi tanpa sengaja karena petugas hutan tersandung kerangka wanita malang tersebut. Jasadnya sendiri berlokasi dua mil dari jalan setapak pendakian.

Ia ditemukan bersama dengan barang-barang miliknya serta pesan terakhirnya.

"Ketika kamu menemukan jasadku, tolong hubungi suamiku George dan putriku, Kerry. Akan menjadi kebaikan besar untuk mereka yang mengetahui bahwa aku meninggal dan lokasi di mana kamu menemukanku - tak peduli berapa tahun menemukanku dari sekarang," tulis Gary pada buku catatannya, tertanggal 6 Agustus 2013.

 

 


Hanya bisa bertahan sampai 26 hari

(Foto: TV Teddy/ Twitter) Foto terakhir Gary sebelum dirinya menghilang

Setelah menghilang, Gary sendiri diperkirakan hidup selama 26 hari. Wanita itu bertahan hidup lebih lama dari yang diperkirakan. Kematiannya diduga kuat akibat karena paparan dan kekurangan makanan.

Saat dirinya tersesat, Gary menyempatkan menulis pesan kepada orang-orang yang ia cintai. Gary juga menuliskan bagaimana tersiksanya ia untuk menghubungi suaminya sampai merasa putus asa.

Wanita tua itu juga tahu bahwa tim penyelamat tengah mencarinya dalam beberapa kesempatan. Sayangnya kesempatan mereka untuk menemukannya itu selalu terlewatkan.

Meskipun dirundung duka atas kematian sang istri, George merasa bahwa istrinya punya semangat yang bebas dan didorong rasa untuk menjelajah, terlepas dari segala risikonya. Hingga akhirnya Gary meninggal saat melakukan hal yang ia sukai.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya