Temui Ulama Jabar, Jokowi Minta Bantuan Perangi Hoaks di Tahun Politik

Jokowi mengatakan, sinergi ulama dan pemerintah diperlukan untuk membangun Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Apr 2018, 13:36 WIB
Presiden Jokowi saat menerima para Qori dan Qoriah tingkat internasional dan nasional serta tokoh ulama di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (12/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menerima ulama dari kawasan Jawa Barat di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/4/2018). Mereka datang dari Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Purwakarta.

Jokowi mengajak para ulama mendinginkan suasana jelang Pilkada Serentak. Pada 27 Juni mendatang, sebanyak 171 daerah akan menggelar pilkada secara bersamaan.

"Saya mengajak para ulama ikut mendinginkan situasi, menyejukkan situasi, meluruskan hal-hal yang (tidak benar)," ucap Jokowi.

Jokowi ingin para ulama juga memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai bahayanya informasi hoaks dan ujaran kebencian.

"Saya melihat kadang-kadang, yang namanya politik, itu yang namanya kabar bohong, hoaks, fitnah, berseliweran. Di mana pun ujaran kebencian itu ada dan berseliweran di mana-mana," Jokowi menambahkan.

 


Sinergi Pemimpin dan Ulama

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ketua MUI Ma'ruf Amin dan Menkoperekonomian Darmin Nasution resmi membuka Kongres Ekonomi Umat yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (22/4). (Biro Pers Istana)

Jokowi mengatakan, pertemuan ini dalam rangka silaturahmi antara pemerintah dan ulama. Mantan Wali Kota Solo ini meyakini, silaturahmi merupakan salah satu jalan untuk membesarkan Indonesia.

"Negara Indonesia akan semakin besar, semakin kuat, apabila ulama dan umarah beriringan, sering bertemu dan sering bersilaturahmi," kata dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya