Liputan6.com, Jakarta Jakarta merupakan pusatnya para pendatang. Ratusan atau ribuan orang pindah ke Jakarta setiap harinya untuk mencoba meningkatkan kesejahteraan hidup. Pasalnya, kota ini menawarkan kesempatan kerja yang begitu besar dengan banyaknya kantor dan industri di sini.
Namun, perlu diakui bahwa para perantau memerlukan proses adaptasi diri yang tak begitu mudah bila pindah ke Jakarta. Keadaan lingkungannya yang begitu crowded, rawan kejahatan, dan begitu dinamis, rentan membuat stres orang yang tak biasa tinggal di sana.
Advertisement
Para pendatang pun sebaiknya mengetahui tips dan trik bertahan hidup di Jakarta sebelum pindah supaya bisa betah dalam jangka waktu lama. Apa saja ya yang kira-kira perlu dimiliki para perantau untuk bertahan hidup di Ibu Kota?
Disiplin diri
Kemacetan di Jakarta tiap hari kian bertambah parah. Padahal, jam masuk kerja atau kuliah tak berubah jadi lebih siang. Karena itu, kalau mau survive hidup di sana, kamu perlu punya disiplin diri yang tinggi.
Setidaknya kamu harus menyediakan waktu dua atau tiga jam untuk pergi ke suatu tempat. Terlebih lagi, di Jakarta sekarang lagi banyak galian dan perbaikan jalan. Jadi, lebih baik kamu bangun pagi setiap hari lalu tidur di jalan atau kantor daripada telat kerja atau kuliah.
Ponsel dengan GPS
Kota Jakarta itu luas banget. Luasnya mencapai 661.5 km². Kalau enggak tahu jalan, bahaya banget buat tersasar. Penduduk asli Jakarta pun belum tentu hapal semua jalan, apalagi para pendatang. Karena itu, sebaiknya para perantau melengkapi dirinya dengan peta Jakarta supaya bisa sampai tujuan dengan benar.
Beruntung, sekarang sudah ada peta di ponsel. Penting banget buat orang yang tinggal di Jakarta punya smartphone yang dilengkapi dengan GPS agar dapat mencari alamat yang dituju dengan mudah.
Uang elektronik
Hampir semua hal di Jakarta sekarang bisa dibayar dengan uang elektronik. Bahkan, beberapa hal hanya bisa dapat dibayar dengan uang elektronik, seperti jalan tol. Tentu akan lebih praktis kalau kamu punya satu uang elektronik yang bisa digunakan untuk beberapa keperluan, yaitu naik KRL, bayar parkir, dan bayar tol.
Sekarang hampir semua bank mengeluarkan uang elektronik versinya masing-masing, salah satunya Bank Rakyat Indonesia (BRI). Uang elektronik milik BRI bernama BRIZZI.
Media penyimpanan uang elektronik tersebut berbasis chip dan contact less. Menggunakan BRIZZI, kamu hanya tinggal menempel kartu ke mesin pembayaran dan saldo pun akan langsung berkurang.
Top up-nya pun dapat dilakukan di mana-mana dengan mudah. Bisa di cabang BRI, ATM, Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Yomart, dan NFC (BRI Mobile).
Jadi, sudah siap menaklukkan kerasnya hidup di Jakarta?
(ADV)