Liputan6.com, Sampang - Tanah Air tengah diramaikan pemberitaan terkait aksi balita mengendarai sepeda motor mini yang dicegat polisi. Insiden itu menjadi perbincangan setelah videonya tersebar luas.
Hal itu juga ternyata menjadi sorotan sejumlah media asing.
Advertisement
Seperti dikutip dari Asia One, Selasa (10/4/2018), media tersebut turut memberitakan bocah pengendara motor mini yang belakangan diketahui berasal dari Sampang, Jawa Timur, melalui artikel berjudul "Boy, 5, pulled over for riding mini motorcycle in Indonesia".
Media Singapura tersebut menyebut bahwa sepeda motor adalah kendaraan pilihan bagi banyak orang Indonesia, tetapi satu pengendara di Jawa Timur itu sepertinya terlalu dini untuk turun ke jalanan.
Sementara itu, Coconut.co, mengulas balita tersebut dengan tulisan bertajuk "Viral: 5-year-old boy stopped by police for riding mini-motorcycle on main road, cries in terror they’ll take it away".
Media Filipina itu menuliskan bahwa peristiwa yang melibatkan Restu dan temannya dihentikan di depan pos pemeriksaan polisi di jalan utama Jalan Trunojoyo terjadi pada Rabu, 4 April lalu.
Sementara itu, media Malaysia Bintulu Weekly mengunggah video viral Restu saat mengendarai motor mininya di jalanan dan menangis ketika diberhentikan polisi.
Warganet gemas setelah melihat video saat anak TK yang baru berusia lima tahun mengendarai sepeda motor mini dan dicegat polisi tersebar luas.
Menurut informasi yang beredar, Restu merupakan anak pertama pasangan suami istri Rizki dan Vita. Ia tinggal hanya bersama kakek dan neneknya, sementara kedua orangtuanya bekerja di Surabaya.
Polisi pun mengimbau keluarga Restu untuk mengawasi dan mengarahkan bocah pemberani tersebut. Apalagi kabarnya ia memiliki anggota keluarga dan saudara yang bergelut di dunia balap motor.
Saksikan juga video berikut ini:
Bocah Tangkap Ular Disorot Dunia
Sebelumnya, aksi seorang anak laki-laki dari Indonesia saat menangkap ular piton di sebuah jalanan menjadi sorotan media Inggris, Daily Mail. Dalam pemberitaan disebutkan bahwa si bocah meraih reptil yang panjangnya sekitar 3 meter dengan tangan dan menyeretnya ke pinggir.
Dalam video berdurasi 58 detik dari akun Instagram GoatWow yang dilansir dari Daily Mail pada 23 Agustus 2017, terlihat ular piton yang merayap di tengah jalan dan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Penonton yang ketakutan terlihat menjaga jarak dari si reptil.
Tak lama kemudian terlihat bocah laki-laki itu menggoyangkan tubuhnya seperti menari. Ia mengangkat kedua lengannya ke atas dan ke bawah untuk menarik perhatian sang pemangsa.
Tak berapa lama, si ular pun terpikat dengannya. Namun, karena banyak kerumunan orang, reptil tersebut terlihat enggan bergerak ke arahnya.
Bocah itu kemudian meraih leher si ular dari belakang, lalu menyeretnya ke pinggir jalan.
Sejauh ini rekaman tersebut telah ditonton ratusan ribu kali. Kendati demikian, tak diketahui pasti dari mana bocah tersebut berasal. Hanya bahasa dalam rekaman itu dikenali sebagai bahasa Indonesia.
Beredarnya video tersebut memicu reaksi beragam dari netizen. Sebagian menyebut si bocah pemberani, lainnya menilai aksi yang dilakukannya amat berbahaya dan tak sepatutnya dilakukan bocah yang masih belia.
"Mengapa dari semua orang yang ada di sana, hanya anak itu yang bisa menangkapnya?" tanya salah satu warganet.
Piton adalah salah satu spesies ular terbesar di dunia. Ia tak menghasilkan bisa atau racun, tapi mampu membunuh mangsa dengan meremasnya sampai mati lemas.
Ular piton terbilang jarang menelan korbannya. Namun, satu mangsa cukup membuatnya merasa kenyang selama berminggu-minggu.
Advertisement