Disidang Parlemen AS, Mark Zuckerberg Dicecar soal Praktik Monopoli

Bos Facebook Mark Zuckerberg telah selesai disidang parlemen AS soal penyalahgunaan data pengguna. Salah satunya, dia dicecar tentang praktik monopoli Facebook sebagai platform media sosial.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 11 Apr 2018, 09:15 WIB
CEO Facebook Mark Zuckerberg (AP Photo/Jeff Chiu)(AP Photo/Paul Sakuma, File)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus penyalahgunaan data pengguna Facebook yang melibatkan konsultan politik Cambridge Analytica berbuntut panjang.

Salah satunya adalah kesediaan Bos Facebook Mark Zuckerberg memenuhi panggilan parlemen Amerika Serikat untuk memberikan penjelasan seputar penyalahgunaan data yang melibatkan 87 juta pengguna Facebook.

Salah satu hal yang disoroti oleh parlemen AS adalah isu soal praktik monopoli Facebook sebagai penyedia layanan internet.

Senator Dan Sullivan menggarisbawahi, peraturan dapat memperkuat kekuatan dominan, dan dalam hal ini Facebook merupakan perusahaan yang dominan.

Mengutip laman The Verge, Rabu (11/4/2018), Zuckerberg diminta menjawab pertanyaan siapa yang jadi kompetitor utama Facebook.

Pendiri Facebook itu terbata-bata dan sesekali harus minum air saat menjawab pertanyaan. Dia menyebut Google, Apple, Amazon, dan Microsoft merupakan perusahaan-perusahaan yang saling melengkapi dengan Facebook.

Senator Lindsey Graham tampak tak puas dengan jawaban Zuckerberg. Dia kembali mencecar suami Priscilla Chan itu dengan menanyakan perusahaan mana yang punya layanan serupa dengan Facebook.


Diminta Sebutkan Nama-Nama Kompetitor

Facebook (AP Photo/Jeff Chiu, File)

"Kalau saya beli Ford dan tidak berfungsi dengan baik serta tidak menyukainya, saya bisa beli Chevy. Jika saya kesal dengan Facebook, produk apa yang bisa saya pakai sebagai gantinya. Apakah ada alternatif lain untuk menggantikan Facebook? Saya bicara tentang kompetisi," kata Senator Lindsey Graham.

Zuckerberg pun berkelit dan tidak menyebut nama perusahaan kompetitornya.

"Rata-rata orang Amerika menggunakan delapan aplikasi berbeda untuk saling terhubung, Facebook hanya salah satunya," kata Zuckerberg.

Graham pun memotong jawaban Zuck dan bertanya platform mana yang punya layanan serupa dengan Facebook. "Kami menyediakan sejumlah layanan berbeda," tutur Zuckerberg.

Tak puas, Graham menyebut Twitter dan menanyakan apakah Twitter punya layanan serupa dengan Facebook. "Saling melengkapi dengan porsi yang kami lakukan," jawab Zuck.

Graham kemudian menanyakan, apakah praktik layanan yang dilakukan Facebook adalah bentuk monopoli.

"Tentunya menurut saya tidak," kata Zuckerberg yang diikuti tawa seluruh ruangan.


Dicecar soal Patuhi Peraturan Pemerintah

Logo baru Instagram (Sumber: The Guardian).

Tidak cukup di situ, Graham juga menanyakan alasan Facebook mengakuisisi Instagram.

"Karena Instagram merupakan aplikasi dari pengembang yang punya talenta, memanfaatkan platform kami dan memahami nilai-nilai kami," ujar Zuckerberg.

Graham kembali mencecar dengan pertanyaan, "Mengingat apa yang terjadi di sini, mengapa kami harus membiarkan Anda mengatur diri sendiri? Apa yang akan Anda sampaikan kepada orang-orang di South Carolina, mengingat semua yang terjadi di sini. Mengapa kami harus membiarkan Anda mengatur bisnis Anda sendiri."

"Senator, jawaban saya bukan menyebut bahwa seharusnya tidak ada peraturan. Saya rasa internet menjadi...," belum selesai Zuck menjawab, Graham kembali memotongnya.

Graham menanyakan apakah Facebook mematuhi aturan. Zuckerberg pun menjawab, "Jika aturannya tepat, iya --akan mematuhi aturan--"

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya