Real Madrid Vs Juventus: Menanti Keajaiban

Juventus akan berhadapan dengan Real Madrid pada leg kedua babak perempat final Liga Champions 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Apr 2018, 15:00 WIB
Kiper Juventus, Gianluigi Buffon melakukan pemanasan saat mengikuti latihan Juventus Training Centre di Vinovo (10/4). Pada leg pertama Juventus takluk 3-0 atas Real Madrid di kandang sendiri. (AFP Photo/Marco Bertorello)

Liputan6.com, Madrid - Juventus akan bertandang ke Santiago Bernabeu untuk menghadapi Real Madrid dalam leg kedua babak perempat final Liga Champions, Kamis dini hari WIB (12/4/2018). Kiper Juventus Gianluigi Buffon mengakui bahwa sulit bagi timnya untuk mengembalikan keadaan.

I Bianconeri wajib mencetak minimal empat gol tanpa balas untuk bisa lolos ke semifinal, setelah takluk 0-3 di leg pertama di Turin. "Ada jurang yang sangat lebar, 3-0. Satu-satunya cara untuk yakin adalah tidak bermain tergesa-gesa dan tetap yakin bahwa kami bisa,” ujar Buffon dalam sesi konferensi pers jelang pertandingan, seperti dilansir Football Italia.

"Kami akan menghadapinya dengan mentalitas seperti biasa, bermain sebagaimana Juventus bermain. Kami akan bermain dengan nalar, kegigihan, keseimbangan, sepakbola yang baik dan berusaha meraih hasil positif yang terbaik,” lanjut kiper 40 tahun itu.

Dalam sejarah Liga Champions, mengembalikan keadaan setelah tertinggal banyak gol memang bukan hal yang mustahil. Terakhir, AS Roma mampu menjungkalkan Barcelona 3-0 di Olimpico dan melaju ke semifinal, setelah di leg pertama kalah 1-4 di Camp Nou.

"Ada beberapa comeback yang luar biasa dalam sejarah kompetisi ini. Saya ingin menegaskan bahwa di dalam hidup, kita harus mengupayakan hal yang mustahil. Itulah motivasi ekstra kami dan kami akan coba pulang dari Bernabeu dengan sensasi positif.” 

Untuk memotivasi rekan-rekannya, Buffon sempat berkelakar dengan mengancam rekan-rekannya bahwa ia akan terus melanjutkan kariernya.

"Kalau keajaiban terjadi, kami semua akan saling berpelukan dan merayakannya. Namun untuk meraih mimpi, ada langkah penting lainnya yang harus dijalani,” katanya.

 

 


Akui Kehebatan Ronaldo

Pemain Real Madrid, Cristiano Ronaldo (kanan) memegang kepala kiper Juventus, Gianluigi Buffon usai laga leg pertama Liga Champions di Allianz Stadium, Turin, (3/4/2018). Ronaldo mencetak dua gol ke gawang Juventus. (AFP/Alberto Pizzoli)

Di hadapan wartawan, Buffon kembali mengakui kehebatan mega bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo. Kapten Timnas Portugal tersebut dua kali membobol gawangnya di leg pertama dan memberi satu assist bagi gol ketiga yang dicetak Marcelo.

Yang paling dicatat, tentunya adalah gol salto Ronaldo yang membuat Buffon tak berkutik.

"Saya tidak tahu apakah Ronaldo pemain paling komplit yang pernah saya hadapi, karena selama bertahun-tahun banyak sekali yang saya hadapi. Atas peran yang telah dia lakukan bagi dirinya sebagai penyerang sejati, dialah yang paling terbukti. Saya tidak ragu sedikitpun akan hal itu karena dia mencetak gol dengan konsistensi yang luar biasa,” kata Buffon.

 

 


Laga Terakhir Buffon

Kiper Juventus, Gianluigi Buffon bersiap mengikuti sesi latihan tim di Juventus Training Centre di Vinovo (10/4). Juventus akan bertanding melawan Real Madrid pada leg kedua babak perempat final Liga Champions di Bernabeu. (AFP Photo/Marco Bertorello)

Jika Juventus gugur, laga dini hari nanti kemungkinan besar akan menjadi laga terakhir Buffon di Liga Champions, mengingat usianya yang sudah menginjak 40 tahun. Pada akhirnya, penjaga gawang yang sudah merasakan tiga kali bermain di final itu akan tetap gagal mengangkat trofi si Kuping Besar sepanjang kariernya.

"Yang terpenting adalah ini bukan laga terakhir Juventus di Liga Champions. Kalau ngomongin saya, ya, itu mungkin saja. Tapi itu tidak akan membuat saya tertekan atau membuat saya berpikir negatif. Sebagai seorang anak, saya sudah lebih dari senang bisa memainkan pertandingan terakhir saya Liga Champions dalam karier saya di Bernabeu melawan Real Madrid. Anda harus lihat sisi positifnya,” kata Buffon.

Buffon juga tidak mengharapkan adanya penghormatan di Stadion Santiago Bernabeu jika Juventus benar-benar tersingkir dini hari nanti. "Saya sudah belajar untuk tidak mengharapkan apapun di dalam hidup. Saya sangat ingat pernah menerima tepuk tangan yang begitu ramah di sini. Mereka (para fans) tidak pernah berutang pada saya, dan saya pun juga tidak mengharapkannya,” ujar Buffon.

(Abul Muamar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya