Liputan6.com, Jakarta - Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) serius mengatasi masalah keterbatasan permodalan sekitar 3.500 perusahaan anggotanya yang mayoritas membangun rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Langkah ini untuk memacu daya pasok pengembang dalam mendukung Program Sejuta Rumah.
Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata mengungkapkan, guna menjamin sisi suplai, REI telah menggandeng Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) untuk memberikan penjaminan kredit kepada pengembang anggota REI berskala Usaha Kecil Menengah dan Mikro, serta Koperasi (UMKM-K) di seluruh Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
“Diharapkan kerja sama dengan Jamkrindo dapat membantu pengembang yang berskala UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan dan memberikan keyakinan bagi perbankan untuk memberikan kredit karena adanya jaminan dari Perum Jamkrindo,” kata Eman, demikian dia akrab dipanggil kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (11/4/2018).
Menurut dia, upaya menyiapkan berbagai akses pembiayaan kepada anggota REI khususnya yang membangun rumah bersubsidi merupakan salah satu program strategis kepengurusan REI saat ini. Dirinya mengaku memberi perhatian besar supaya pengembang rumah subsidi dapat terus membangun sehingga misi mulia memenuhi rumah rakyat dapat terpenuhi.
REI, ungkap Eman, akan terus memikirkan terobosan lainnya untuk mendukung pembiayaan modal kerja demi bagi anggota REI. Dengan jumlah anggota total 4.500 perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia, sekitar 3.500 perusahaan di antaranya merupakan pengembang rumah menengah bawah.
Dengan menggandeng Jamkrindo, maka seluruh anggota REI dapat mengakses sumber pembiayaan kepada lembaga keuangan bank maupun non-bank untuk proyek-proyek yang akan atau sedang dikerjakan melalui fasilitas penjaminan yang dimiliki oleh Perum Jamkrindo baik penjaminan cash loan maupun non-cash loan.
“(Permodalan) pengembang lebih kuat dan tentunya bisa lari lebih kencang membangun rumah rakyat. Ini luar biasa karena tanpa jaminan aset tanah pun tetap dijamin dan bisa memperoleh kredit bank,” tegas Eman.
Bentuk Pokja
Asosiasi, kata Eman, tidak akan main-main dan segera membentuk kelompok kerja (pokja) khusus untuk mendampingi anggota yang mengalami kendala dalam pembiayaan termasuk implementasi kerja sama dengan Jamkrindo.
Dirut Perum Jamkrindo Randi Anto mengatakan, kerja sama dengan REI ini merupakan salah satu solusi konkret membangun sinergi BUMN dengan swasta dalam mendukung Program Sejuta Rumah, di mana saat ini masih terdapat kendala dari para pengembang dalam mengakses sumber pembiayaan.
“Ini merupakan bentuk sinergi dalam mendukung para pelaku UMKM-K yang feasible but not yet bankable untuk mengembangkan usahanya. Produk Penjaminan Perum Jamkrindo dapat memenuhi semua kebutuhan penjaminan dalam mengembangkan sektor properti bersubsidi maupun non subsidi,” tutur Randi.
Dengan kerja sama yang saling menguntungkan akan menghilangkan keraguan dari para kreditur untuk menyalurkan pembiayaan kepada para pengembang anggota REI yang membutuhkan modal karena ada jaminan dari Perum Jamkrindo. Dia berharap kerja sama ini menjadi salah satu solusi mengatasi backlog perumahan.
Menurut Randi, dengan adanya penjaminan dari Jamkrindo diharapkan bank juga dapat menerapkan suku bunga kredit konstruksi (modal kerja) yang lebih rendah kepada anggota REI. "Bila seluruh persyaratan sudah dipenuhi, maka dalam jangka waktu 10 hari kerja penjaminan sudah dapat diberikan," tutupnya.
Advertisement