Liputan6.com, Jakarta - Tidak adanya fitur ekspor data di Instagram, memicu pertanyaan soal kebijakan layanan itu. Tidak seperti Facebook yang memiliki fitur Download Your Information, pengguna Instagram hanya bisa menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk membuat cadangan foto mereka.
Penggunaan aplikasi pihak ketiga ini dinilai mengancam keamanan data, karena biasanya pengguna harus memasukkan password Instagram, sehingga ada risiko akun mereka bocor.
Aplikasi pihak ketiga dengan fungsi tersebut, di antaranya Vibbi InstaPort, Insta Saver, 4K Download, dan Picodash.
Baca Juga
Advertisement
Facebook merilis fitur Download Your Information pada 2010, enam tahun setelah media sosial itu meluncur. Pengguna dengan fitur ini bisa mengekspor file zip dari semua pembaruan status, foto, info profil, pesan, daftar teman dan berbagai konten lainnya.
Dengan kata lain, fitur ini dapat membuat arsip digital berisi berbagai data pengguna yang ada di Facebook.
Di sisi lain, Instagram yang akan segera memasuki usia delapan tahun masih belum juga memiliki fitur serupa. Juru bicara Instagram sendiri mengakui layanan tersebut memang belum memiliki fitur semacam itu.
"Instagram saat ini belum memiliki tool portability," kata juru bicara tersebut, seperti dikutip dari Tech Crunch, Rabu (11/4/2018).
Instagram juga tidak menawarkan alternatif lain untuk mengunduh foto atau video, yang telah diunggah. Tidak seperti aplikasi dan situs web lain, pengguna tidak bisa hanya dengan melakukan tap dan menahan foto, untuk bisa menyimpannya di ponsel.
Bisa dikatakan, informasi profil, foto, daftar teman, Like, komentar dan semua data yang ada di Instagram "terperangkap" di dalam aplikasi tersebut.
Instagram Harus Punya Fitur
Instagram dinilai harus memiliki fitur serupa Downloading Your Information yang ada di Facebook. Pengguna seharusnya diberikan kesempatan untuk menyimpan jejak digital mereka di Instagram.
Mengingat Instagram sebagai anak usaha Facebook Inc, maka layanan itu seharusnya juga memiliki fitur serupa.
Saat merilis Download Your Information pada 2010, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengungkapkan bahwa fitur semacam ini harus dimiliki oleh sebuah layanan internet.
"Berbagai hal yang kalian masukkan ke dalam situs web, maka kalian harus bisa mengambilnya," tuturnya kala itu.
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement