3 Penyebab Barcelona Tak Berkutik Melawan AS Roma

Apa saja hal yang tak biasanya dialami Barcelona saat kalah dari AS Roma hingga tersingkir dari Liga Champions 2017-2018?

oleh Aning Jati diperbarui 11 Apr 2018, 17:26 WIB
Reaksi pemain Barcelona, Lionel Messi selama pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions melawan AS Roma di Stadion Olimpico, Selasa (10/4). Bercelona tersingkir di Liga Champions setelah menyerah 0-3 dari AS Roma. (Andreas SOLARO/AFP)

Roma - Kegagalan Barcelona melaju ke semifinal Liga Champions 2017-2018 masih jadi buah bibir. Dengan modal kemenangan 4-1 di leg pertama perempat final, Blaugrana bertandang ke markas AS Roma pada leg kedua, Rabu dini hari WIB (11/4/2018).

Namun, modal positif itu gagal dimanfaatkan. Meski menurunkan komposisi terbaik, termasuk sang bintang, Lionel Messi, Barcelona gagal mengadang I Giallorossi yang tampil luar biasa untuk membalikkan keadaan.

Keajaiban bak terjadi di Stadion Olimpico karena tim tuan rumah mampu menggelontor Barcelona dengan tiga gol tanpa balas. 

Roma membuka keran gol saat pertandingan baru berjalan enam menit lewat Edin Dzeko, disusul dua gol lain pada menit ke-58 dan 82, yang masing-masing dilesakkan oleh Daniele De Rossi serta Konstantinos Manolas.

Tiga gol AS Roma itu membuat agregat gol kedua tim sama kuat, 4-4. Namun, The Yellow-Reds berhasil ke semifinal lantaran unggul agresivitas gol tandang.

Ada beberapa hal yang jadi catatan terkait penampilan Barcelona saat kalah 0-3 dari AS Roma, yang akhirnya membuat impian merebut mahkota juara Liga Champions musim ini sirna.

Apa saja itu? Berikut ini tiga hal di antaranya:

Sumber: Bola.com


1. Minim Peluang

Dengan keunggulan 4-1 yang dikantongi dari leg pertama, Blaugrana tak semestinya menganggap enteng lawan karena jargon bola itu bundar alias apapun masih bisa terjadi dalam sepak bola, masih berlaku.

Pemain Barcelona, Luis Suarez Suarez berebut bola dengan pemain AS Roma, Kostas Manolas pada laga leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Olimpico, Selasa (10/4). AS Roma menggilas Barcelona 3-0 untuk merebut tiket semifinal. (LLUIS GENE/AFP)

Kendati pelatih Ernesto Valverde sudah menurunkan skema terbaik dengan komposisi pemain terbaik, sepanjang pertandingan, Barcelona kesulitan menembus pertahanan La Magica. Padahal, gol tandang tetap penting untuk menjaga peluang ke semifinal.

Alih-alih menjebol gawang AS Roma di Stadio Olimpico, meski hanya satu gol, Lionel Messi dkk. gagal menciptakan peluang emas. 

Tercatat sepanjang permainan, Blaugrana hanya mampu menghasilkan sembilan tembakan dan hanya tiga di antaranya mengarah ke gawang lawan. Jumlah itu tentu sangat minim untuk tim sekelas Barcelona.


2. Pertahanan

Barcelona sebenarnya datang ke Stadio Olimpico dengan posisi di atas angin. Hanya butuh setidaknya mencetak satu gol tandang untuk lebih amannya, dan menjaga gawang mereka tak kebobolan. 

Semua hal yang harus dilakukan Barcelona hanyalah mencegah tim tuan rumah mencetak kurang dari tiga gol pada laga ini. Banyak yang menilai, hal itu tak sulit dilakukan. Pasalnya, sepanjang musim ini, Barcelona tak pernah kebobolan tiga gol atau lebih.

Pemain AS Roma Edin Dzeko berebut bola dengan pemain Barcelona, Samuel Umtiti pada laga leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Olimpico, Selasa (10/4). AS Roma sukses menggilas Barcelona 3-0 untuk merebut tiket semifinal. (AP/Gregorio Borgia)

Barcelona kali terakhir menderita kebobolan tiga gol, saat kalah 1-3 dari Real Madrid pada ajang Super Cup di awal musim 2018, Agustus 2017.

Namun, tadi malam pertahanan Barcelona tak seperti biasanya. Buruknya pertahanan, membuka Dzeko punya cukup ruang untuk menerobos dan melesakkan gol pertama Roma. 

Gerard Pique juga dianggap punya andil atas lahirnya gol kedua Roma lewat penalti Daniele De Rossi. Ia kurang lengket mengawal Dzeko hingga terpaksa mengadang kapten Timnas Bosnia itu di kotak penalti. De Rossi berhasil mengeksekusi penalti dan membuat Roma unggul 2-0.

Gol ketiga Roma terjadi lagi-lagi mencerminkan lemahnya pertahanan Blaugrana. Sundulan Manolas memanfaatkan sepak pojok, gagal dibendung.


3. Bukan Hari Messi

Laga leg kedua kontra AS Roma bukan hari Lionel Messi. Tuah Messi, yang dianggap sebagai sang juru selamat, lantaran kerap menyelamatkan tim dalam situasi sulit, tak berlaku pada kesempatan kali ini.

Pemain Barcelona, Lionel Messi tertunduk meninggalkan lapangan usai kalah dari AS Roma pada laga leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Olimpico, Selasa (10/4). Bercelona tersingkir setelah menyerah 0-3 dari AS Roma. (Andreas SOLARO/AFP)

Messi masih jadi sosok penting pada duel kontra Roma di Stadio Olimpico karena ia tetap memberi kontribusi. Namun, itu bukan sumbangsih terbaik Messi. Bukan penampilan terbaik Messi.

Dari catatan, Messi melesakkan sebanyak lima tembakan dengan hanya dua di antaranya yang mengarah ke gawang, termasuk tendangan bebas yang melayang di atas mistar gawang lawan. 

Kemudian ia mencatatkan tujuh dribel, tiga di antaranya sukses namun empat yang lain mampu digagalkan. Statistik lain, ia membuat 26 umpan namun hanya dua yang mampu dikategorikan sebagai umpan kunci.

Kreativitas Messi pun tampak tak terlihat pada pertandingan kontra Roma ini. Dampak terbesar, Barcelona gagal mencetak gol dan bahkan kebobolan tiga gol yang membuat langkah mereka di Liga Champions musim ini terhenti secara tragis.

Sumber: Sportskeeda

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya