Setahun Penyerangan Novel Baswedan, Polri Klaim Tetap Mesra dengan KPK

Polri yakin cepat atau lambat kasus penyerangan Novel Baswedan akan terungkap.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 11 Apr 2018, 18:43 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian didampingi KPK, Agus Rahardjo saat konfrensi pers terkait kasus teror terhadap Novel Baswedan, Jakarta, Senin (19/6). Kapolri datang bersama jajaran Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Setahun berlalu, penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih jadi misteri. Meski begitu, lamanya penanganan kasus tersebut tak membuat hubungan KPK-Polri mengendur.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri mengklaim, hubungan lembaganya dengan KPK tetap harmonis. Terbukti dengan terpilihnya Deputi Penindakan KPK dari unsur Polri. Penyidik andal KPK juga banyak yang berasal dari Polri.

"Jadi hubungan kami sangat mesra. Kami paham bahwa semua effort, kerja seluruh kelembagaan kepolisian, KPK adalah representasi untuk rakyat, bagaimana negara ini makin maju dalam rangka penegakan hukum," ujar Iqbal di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/4/2018).

Iqbal berharap kepulangan Novel Baswedan dari proses penyembuhan di Singapura diharapkan dapat memberi angin segar dalam pengungkapan kasus ini. Novel diharap bisa memberikan keterangan tambahan untuk membuat kasus penyerangan tersebut lebih terang.

"Kami doakan saudara NB (Novel Baswedan) makin sehat, semakin banyak memberikan keterangan. Karena kami juga sangat punya kepentingan ketika saudara NB sehat dan yang kami butuhkan adalah keterangan saudara NB," kata dia.

Meski begitu, Iqbal mengaku sejauh ini tak ada kendala berarti dalam penanganan kasus penyerangan menggunakan air keras tersebut. Hanya saja, memang tidak semua kasus dapat diungkap dengan cepat.

Jenderal bintang satu itu yakin, cepat atau lambat kasus penyerangan Novel Baswedan akan terungkap. "Tunggu saja, kita optimistis tidak ada yang kurang. Dalam beberapa kasus memang ada karakteristiknya," ucap Iqbal.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Wacana TGPF

Penyidik KPK, Novel Baswedan (jas hitam) disambut saat tiba di depan masjid di sekitar kediaman di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (22/2). Novel kembali dalam proses pemulihan sambil menunggu operasi tahap kedua. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Iqbal enggan menanggapi wacana pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) yang digelorakan sejumlah elemen masyarakat. Namun dia menilai, TGPF tidak banyak membantu pengungkapan kasus pidana.

"Bukan domain kami. TGPF banyak dibentuk di case tertentu, tapi tidak optimal perannya, tidak sentuh teknis. Yang menyentuh teknis adalah kami," kata Iqbal.

Mantan Kapolrestabes Surabaya itu menegaskan, kinerja Polri diawasi oleh sejumlah lembaga, antara lain Ombudsman dan Kompolnas. Karena itu ia meminta masyarakat mempercayakan proses penanganan kasus Novel ini ke institusinya.

Iqbal tak mempermasalahkan adanya TGPF atau lembaga lain yang menginvestigasi kasus penyerangan ini. Namun dia menyarankan agar sebaiknya segala informasi yang dapat membantu mengungkap kasus tersebut diberikan kepada polisi sebagai institusi penegak hukum yang berwenang.

"Tunjukkan, datang ke kami, tunjukkan beberkan bisa diam-diam bisa terbuka. Itu sangat membantu kami mengungkap," ujar Iqbal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya