Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan hal ihwal kehadirannya pada Rakornas Partai Gerindra. Ia menegaskan kedatangannya dalam kapasitas adalah sebagai undangan.
"Saya hadir sebagai gubernur karena gubernur mendapat undangan hadir di acara itu, saya datang," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (11/4/2018).
Advertisement
Anies diketahui hadir memakai seragam dinas beserta topi gubernur. Ia mengaku tidak ikut acara sampai akhir dan hanya ikut dalam acara pembukaan.
"Acara rakornya sendiri saya tidak ikut. Saya ada di acara pembukaannya saja. Selesai pembukaan saya pulang," imbuh Anies.
Saat ditanya apakah ia akan diusung Gerindra untuk maju pilpres, Anies justru menceritakan pengalaman berkuda bersama Prabowo. "Tadi saya diusung kuda, naik kuda, enggak ada yang lain," kata Anies.
Adapun Rakornas Gerindra digelar di kompleks rumah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Prabowo Maju Pilpres
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik melihat bahwa masyarakat menginginkan Presiden baru di tahun 2019. Sebab, saat ini sudah mulai viral bentuk dukungan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di media sosial serta spanduk di sejumlah ruas jalan.
"Jadi menurut saya ya wajar saja banyak spanduk maupun viral di media untuk dukungan pencapresan Prabowo. Masyarakat mau pemimpin baru kok. Hanya Pak Prabowo yang pantas pimpin negeri ini," kata Taufik di Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Taufik juga memastikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan maju di Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Taufik menuturkan, Prabowo memiliki modal untuk bersaing di Pilpres 2019.
"Positif (maju pada Pilpres 2019). Positif, logistik ada, kesehatan ada," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Jakarta ini juga menegaskan partainya akan mendeklarasikan majunya mantan Danjen Kopassus itu pada April ini. Untuk pendamping Prabowo, Taufik enggan menyebut.
"Bulan April (Deklarasi)," ucapnya.
Meski demikian, kata Taufik, ada sejumlah nama yang cocok mendampingi Prabowo seperti Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
"Semua bisa. Muhaimin bisa, Zul bisa, Presiden PKS bisa, Anies bisa, Aher bisa," ujarnya.
Advertisement