Di Flores Timur, Mama Emi Cerita soal Kehebatan Perempuan

Meski sering dinomorduakan dalam masyarakat, perempuan sesungguhnya adalah ciptaan Tuhan yang dianugerahi banyak kehebatan. Bahkan, kehebatan ini tidak dimiliki laki-laki.

oleh Amar Ola Keda diperbarui 13 Apr 2018, 06:41 WIB
Mama Emi saat berada di Kabupaten Flores Timur (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang- Meski sering dinomorduakan dalam masyarakat, perempuan sesungguhnya adalah ciptaan Tuhan yang dianugerahi banyak kehebatan. Bahkan, kehebatan ini tidak dimiliki laki-laki.

Cawagub NTT nomor urut 2, Emelia Nomleni, mengatakan salah satu kehebatan perempuan adalah dia mengerti banyak hal.

"Yang mengerti soal perempuan itu perempuan, dan yang mengerti persoalan laki-laki juga perempuan," kata Mama Emi, sapaan akrab Emelia, saat kampanye dialogis di Desa Riang Keme, Kecamatan Ile Mandiri, Kabupaten Larantuka, NTT, Rabu (11/4).

Mama Emi mencontohkan, ketika suami baru pulang ke rumah dan mengeluhkan kepala sakit, istri sudah bisa mengerti,

"Mama sudah tahu bapak tidak punya uangkah atau hal lain. Kalau persoalannya bukan uang, mama pasti bilang, 'Sudah nanti kita selesaikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya'," kata Mama Emi disambut tawa lima ratusan warga yang hadir.

Sebaliknya, kata Mama Emi, jika sang istri yang sakit kepala, dia tetap harus bekerja mengurus rumah tangga.

"Mama-mama kalau kepala sakit setengah mati, tetap harus beli beras ke pasar, memasak dan urus anak," kata pasangan Marianus Sae ini.

Menurut insinyur jebolan UKI Jakarta ini, hal lainnya yang membedakan laki-laki dan perempuan adalah dalam pengelolaan keuangan.

"Kalau bapak punya uang sisa Rp 20 ribu, biasanya beli rokok, lalu habis. Kalau Mama akan beli beras sekilo dan telur dua butir untuk memastikan anak-anaknya tidak lapar di sekolah," kata Mama Emi disambut tepuk tangan, khususnya kaum ibu.

Bahkan, lanjut Mama Emi, ketika suami sedang tidak punya uang tapi kedatangan teman, istri rela berutang ke warung untuk tetap menyediakan hidangan.

"Ini semua agar suaminya tetap dihormati oleh suami dan teman-temannya," ujar Mama Emi.

Mama Emi menjelaskan, kehebatan khas perempuan ini yang dia terapkan dalam mengelola NTT, jika dipercaya masyarakat menjadi pemimpin Flobamora.

"Seorang perempuan tidak akan membiarkan satu pun anggota keluarganya lapar," kata Mama Emi melihat problem kemiskinan yang masih melanda NTT.

Dalam diri kebanyakan perempuan, kata Mama Emi, juga tidak ada ambisi yang tinggi. "Perempuan tidak ingin lebih dari apa pun, tapi cuma ingin memastikan semua berjalan dengan baik," ujar perempuan berambut putih ini.

Namun demikian, Mama Emi menegaskan, perlu kerja sama yang baik antara perempuan dan laki-laki dalam mengelola NTT.

"Kita tidak ingin bersaing, tapi kita bisa duduk bersama laki-laki untuk mengelola NTT," ujar Mama Emi.


Cawagub NTT yang Sederhana

Emi Nomleni atau Mama Emi sedang berbicara di hadapan pendukung di Kabupaten Flores Timur (Liputan6.com/Ola Keda)

Emi Julia Nomleni, atau yang biasa disapa Mama Emi, berhasil mengukir sejarah baru sebagai satu-satunya perempuan pertama di NTT yang maju sebagai calon Wakil Gubernur NTT. Terlepas sebagai mantan anggota DPRD NTT, Mama Emi tetaplah ibu yang sederhana dan ramah bagi siapa saja.

Kesederhanaan inilah yang membuat simpati warga NTT terhadap Mama Emi semakin melekat, termasuk warga Larantuka, Kabupaten Flores Timur.

Marlinda Buka Pati, salah seorang warga Flores Timur, mengatakan meski belum melihat langsung sosok Mama Emi, dari pemberitaan tentang kesederhanaan Mama Emi di beberapa media akhir-akhir ini membuat dia tertarik dan ingin bertemu langsung dengan sosok perempuan berambut putih itu.

Sebagai kaum perempuan, kata Marlinda, dia bangga karena Mama Emi mewakili kaum perempuan NTT maju dalam kontestasi Pilgub NTT.

"Bagi saya, Mama Emi adalah sosok yang hebat di antara perempuan NTT," ujar Marlinda kepada wartawan di Larantuka, Kamis (29/3/2018).

Herlyna Anu Laga, mahasiswa asal Larantuka juga mengakui kehebatan Mama Emi. Dia mengatakan, representasi perempuan dalam dunia politik di NTT bisa dikatakan masih minim. Padahal, menurut mahasiswi semester tujuh ini, perempuan bisa saja mengubah dunia apabila mereka mampu memaksimalkan peran dan potensinya dengan masuk ke dalam ranah politik.

Dia menambahkan, majunya Mama Emi sebagai salah satu calon Wakil Gubernur NTT sebagai bukti bahwa perempuan itu mampu bersaing dalam segala bidang, termasuk politik. Karena itu, sebagai kaum perempuan, dia mengaku akan siap mendukung Mama Emi.

"Saatnya kita mendukung kaum kita, kalau bukan sekarang kapan lagi. Mama Emi adalah pilihan saya," pungkas Herlin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya