Askrindo Incar Premi Rp 8 Miliar dari Djakarta Llyod

PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Persero incar premi tersebut berasal dari kapal yang dimiliki Djakarta Llyod.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Apr 2018, 10:30 WIB
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Persero menargetkan premi sebesar Rp 8 miliar dari PT Djakarta Llyod (Persero). Premi tersebut berasal dari kapal miliki Djakarta Llyod yang dilindungi oleh Askrindo.

Direktur Operasional Komersil Askrindo, Dwi Agus Sumarsono mengatakan, pada akhir tahun lalu, Askrindo dan Djakarta Lloyd telah menandatangani kerja sama tentang memanfaatkan peluang bisnis untuk kedua perusahaan BUMN tersebut, khususnya di bidang jasa asuransi umum.

"Sampai dengan saat ini potensi premi dari Djakarta Lloyd yang telah kita terima senilai Rp 4 miliar dari beberapa kapal yang telah di cover oleh Askrindo," ujar dia di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (12/4/2018).

Dwi Agus menyampaikan, Askrindo menjamin asuransi kredit atas pembiayaan yang diberikan BNI kepada Djakarta Lloyd dalam pengadaan kapalnya. Selain itu, Askrindo juga memberikan layanan Marine Hull Insurance kepada Djakarta Lloyd.

"Selain menjamin asuransi kredit, Asuransi umum untuk Marine Hull-nya, Askrindo juga memberikan produk asuransi Marine Cargo Insurance kapal milik Djakarta Lloyd yang mengangkut batu bara untuk keperluan suplai PLTU PLN," ujar dia.

Dia mengungkapkan, ke depan, Askrindo juga akan menawarkan produk-produk yang bisa dipakai selain asuransi umum. "Kami juga masih memiliki produk-produk lainnya kepada Djakarta Llyod," kata dia.

 


Menteri Rini Resmikan Kapal Angkut Batu Bara Milik Djakarta Llyod

Menteri BUMN Rini Soemarno saat acara serah terima kapal MV Dharma Lautan Intan di Batam, Rabu (11/4/2018). (Dok Foto: Djakarta Lloyd)

Sebelumnya, perusahaan pelayaran milik negara, PT Djakarta Lloyd (Persero) melakukan pengadaan kapal curah. Kapal ini akan menambah armada perseroan dalam rangka menggarap kontrak pengangkutan batu bara PT PLN (Persero).

"Ini adalah momen yang baik, sebagai bagian sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara Djakarta Lloyd dan PLN," kata Menteri BUMN Rini Soemarno di Batam, Rabu 11 April 2018.

MV Dharma Lautan Intan memiliki bobot sebesar 50.000 DWT-60.000 DWT atau masuk dalam kelas supramax. Kapal tersebut dibeli seharga US$ 12 juta atau sekitar Rp 164 miliar lewat proses lelang. Dana pembelian kapal bersumber dari kas internal dan pinjaman perbankan.

Rini berharap, kapal yang diberi nama MV Dharma Lautan Intan itu bisa memenuhi kebutuhan jasa pengangkutan batu bara PLN yang meningkat untuk tahun ini. Di mana Djakarta Lloyd dan PT PLN (Persero) telah berkontrak kerja pengangkutan 3,7 ton batu bara.

Volume tersebut naik tiga kali lipat dibandingkan dengan kontrak yang diperoleh pada 2017. Selain itu, BUMN yang berdiri sejak 1951 ini juga meraup kontrak baru dari Grup Surya Mega Adiperkasa dengan volume angkutan 500 ribu ton untuk durasi lima tahun.

Direktur Utama Djakarta Lloyd, Suyoto menambahkan, ke depan perusahaan juga memerlukan kapal tanker guna memperluas segmen jasa angkutan, seperti pengangkutan minyak. Saat ini saja, Djakarta Lloyd tengah dalam penjajakan kontrak pengangkutan minyak berdurasi maksimal 10 tahun dengan PT Pertamina (Persero).

Untuk itu, Djakarta Lloyd pun sudah meneken kontrak pembangunan kapal tanker dengan PT Dok Perkapalan Surabaya (Persero) sejak Oktober 2017. Nilai kontrak pembangunan kapal tanker berukuran 6.500 DWT tersebut mencapai Rp 170 milliar. Diharapkan kontrak kerja sama pengangkutan BBM dengan Pertamina bisa meningkatkan pendapatan perseroan.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya