Sambut Asian Games, Dua Rangkaian Kereta LRT Tiba di Palembang

PT Inka (Persero) telah mengirimkan dua rangkaian kereta LRT ke Palembang, Sumsel.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Apr 2018, 10:15 WIB
Rangkaian Kereta LRT yang dikirim PT INKA (Persero) ke Sumsel (Dok Foto: Kementerian Perhubungan)

Liputan6.com, Jakarta - PT Inka (Persero) telah mengirimkan dua trainset atau rangkaian kereta Light Rail Transit (LRT) ke Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Saat ini, rangkaian kereta tersebut telah tiba di Pelabuhan Boom Baru, Sumsel.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri, mengatakan, kedatangan rangkaian LRT tersebut menjadi tonggak sejarah baru dalam perkeretaapian Indonesia, khususnya di wilayah Provinsi Sumatera Selatan. LRT itu akan melayani lintas Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II-Jakabaring.

"LRT Sumatera Selatan merupakan yang pertama dibangun di Indonesia. LRT ini dibangun untuk membantu pergerakan masyarakat di wilayah Sumsel dalam melaksanakan perjalanan, mengintegrasikan penumpang dari bandara menuju ke lokasi tujuan, serta dalam rangka mendukung penyelenggaraan perhelatan besar Asian Games 2018 di Palembang," kata Zulfikri dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Perjalanan pengiriman rangkaian kereta LRT menggunakan kapal laut dan membutuhkan waktu kurang lebih enam hari untuk tiba di Sumsel. Setibanya di Sumsel, dua rangkaian kereta LRT ini masih harus melalui proses commissioning (uji coba operasional) dan pengujian sebelum dapat dioperasikan.

Untuk pembangunan prasarana LRT Sumsel, saat ini telah mencapai kemajuan sebesar 89 persen. Prasarana LRT ini nantinya juga akan melalui serangkaian pengujian dan penilaian keselamatan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. 

"Rencananya akan dilaksanakan soft launching pada akhir Juni 2018," ujar Zulfikri. 

Pemerintah berharap, pengoperasian LRT Palembang ini dapat menjadi pilihan masyarakat setempat--khususnya Palembang--untuk mobilitas. Dengan kehadiran LRT tersebut, diharapkan dapat memberikan manfaat secara ekonomis bagi Provinsi Sumsel dan menghadirkan warna baru bagi perkembangan perkeretaapian di Indonesia.


Beroperasi Juni 2018, Tiket Sementara LRT Palembang Rp 5.000

Menhub RI BUdi Karya Sumadi saat berbincang dengan Adi Wibowo, Direktur Operasional II PT Waskita Karya dan pejabat lainnya di Zona 1 LRT Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan kereta ringan atau LRT di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), akan mulai beroperasi pada Juni 2018.  Sebelum beroperasi resmi akan dilakukan uji coba operasi antara Maret hingga Mei mendatang.

“Akhir Februari kereta sudah datang, kita mulai commisioning bulan Maret sampai Mei,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, seperti mengutip laman Sekretariat Kabinet, pada 21 Januari 2018.

Nantinya, ucap Menhub, LRT Palembang akan memiliki tiga titik keberangkatan, yaitu di Jakabaring, bandara, dan Lippo. Sementara harga tiket ditetapkan Rp 5.000. Jika harga tiket tersebut tidak mencukupi untuk menutup biaya operasional LRT, kelebihan dari biaya itu menjadi beban pemerintah.

Guna mendukung beroperasinya LRT Palembang pada Juni mendatang, Menhub mengaku pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan.

“Kita sudah menunjuk konsultan integrator yang akan mengintegrasikan semua fungsi dan kepentingan di sini karena fasilitas ini merupakan yang terbaru di Indonesia,” dia menambahkan.

Untuk itu, Menhub meminta para stakeholder aktif berkoordinasi terkait feeder dan transit oriented development (TOD) agar manajemen perkotaan dapat berfungsi dengan baik dan memberikan pendapatan bagi kota.

“Saya minta Ditjen Perkeretaapian dan tim mempersiapkan dengan baik bagaimana bangkitkan penumpang, feeder, dan TOD berfungsi, karena kita ingin sekali LRT Palembang  menjadi contoh bagi suatu pengembangan kota,” dia melanjutkan.

Menhub juga meminta Pemda untuk mengubah rute lalu lintas transportasi yang ada dan memfungsikan TOD secara maksimal.

Hal ini dimaksudkan agar di satu sisi secara fungsional TOD bisa menampung bangkitan lalu lintas, tetapi secara komersial Pemda juga mendapat manfaat atas tumbuhnya titik-titik TOD tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya