Liputan6.com, Madrid - Momen dramatis mengiringi kelolosan Real Madrid ke babak semifinal Liga Champions. Armada Zinedine Zidane hampir saja terpeleset saat melawan Juventus.
Dalam partai leg kedua di Santiago Bernabeu, Kamis (12/4/2018), dini hari WIB, Madrid harus menunggu hingga menit-menit akhir untuk mencetak gol. Selama 90 menit waktu normal, tim berjuluk Los Blancos itu tertinggal 0-3.
Baca Juga
Advertisement
Jika skor tersebut bertahan hingga usai, maka pertandingan harus diteruskan sampai babak perpanjangan waktu. Sebab di leg pertama, Madrid juga menang dengan hasil yang serupa.
Tepat di menit ke-92, Madrid mendapatkan penalti. Cristiano Ronaldo yang maju sebagai algojo mampu menuntaskan tugasnya dengan baik.
Selepas pertandingan, Ronaldo melempar pujian kepada kiper Juventus, Gianluigi Buffon. Dia mengaku terkesan karena penjaga gawang gaek tersebut mampu membuat Real Madrid kesulitan untuk lolos secara mudah ke babak semifinal.
"Dalam sepak bola, tidak ada yang tidak mungkin. Anda harus berjuang sampai akhir. Madrid bisa saja mencetak lebih banyak gol, tetapi Juventus dan Buffon bermain bagus," ujar Ronaldo dinukil dari Sky Sports.
Kartu Merah Buffon
Saat Madrid menerima hadiah penalti, Buffon melakukan protes keras kepada wasit Michael Oliver. Perilakunya itu berbuah kartu merah. Alhasil, Juventus bermain dengan sepuluh orang dalam keadaan tertinggal secara agregat.
Di sisi lain, Ronaldo heran dengan protes yang dilancarkan oleh para pemain Juventus, termasuk Buffon. Pasalnya, pemain berusia 33 tahun menganggap, keputusan wasit Oliver telah benar. Adapun, penalti terjadi setelah gelandang Madrid, Lucas Vazquez, dijatuhkan oleh Medhi Benatia di mulut gawang Juventus.
"Saya tidak mengerti mengapa mereka melakukan protes. Lucas (Vazquez) dilanggar dari belakang dan jika mereka tidak memberinya penalti, itu akan menjadi gol," tutur Ronaldo.
Advertisement
Ronaldo Deg-degan
Ketika mengambil tendangan 12 pas, jantung Ronaldo berdetak kencang. Namun, mantan pemain Manchester United tetap memberanikan diri untuk menjadi eksekutor.
"Jantung saya rasanya berdetak lebih cepat, tapi saya mencoba menenangkan diri. Sebab, saya tahu tendangan ini akan menentukan hasil pertandingan," imbuh Ronaldo.