Ditanya Akun Bayangan di Facebook, Zuckerberg: Saya Tak Tahu Istilah Itu

Anggota Kongres AS sempat menanyakan kabar tentang keberadaan akun bayangan yang ada di Facebook.

oleh Yuslianson diperbarui 12 Apr 2018, 15:00 WIB
CEO Facebook Mark Zuckerberg memberikan kesaksian di hadapan Kongres dan Senat Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, Senin (10/4). Zuckerberg saat sidang mengakui lalai menjaga keamanan di paltform tersebut. (AP /Andrew Harnik)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Facebook Mark Zuckerberg kembali menghadap Kongres AS, Rabu (12/4/2018) waktu setempat untuk lebih dalam mengkaji penyalahgunaan 87 juta data pengguna.

Seperti hari sebelumnya, Zuckerberg mengawali sidang kedua dengan meminta maaf atas penyalahgunaan data pengguna Facebook.

"Saya memulai Facebook, saya menjalankannya, dan bertanggung jawab atas kasus yang terjadi saat ini," katanya.

Kali ini, Mark Zuckerberg dicecar pertanyaan anggota Komite Energi dan Perdagangan Perwakilan dari New Mexico Ben Lujan tentang "shadow profiles" atau profil bayangan di Facebook.

Shadow profiles merupakan istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada data yang dikumpulkan Facebook terhadap non-pengguna, dan data tersembunyi lain yang disimpan perusahaan, tetapi tidak diungkap secara terbuka kepada pengguna.

"Ya atau tidak, Facebook memiliki profil detail orang-orang yang belum dan tidak pernah mendaftar di platform media sosial Anda?" tanya Lujan.

Kemudian Zuckerberg menjawab, "Secara umum kami mengumpulkan data tentang orang-orang yang belum mendaftar Facebook untuk tujuan keamanan dan mencegah 'pencurian' data yang Anda maksudkan."

Lujan menambahkan, "Jadi, ini yang banyak disebut orang sebagai shadow profile?"

Lalu Zuckerberg kembali menjawab, "Anggota Kongres, saya tidak, saya tidak akrab dengan istilah itu," demikian seperti yang dikutip dari laman TechCrunch, Kamis (12/4/2018).


Pernah Terjadi pada 2013

Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Sebelum skandal penyalahgunaan data 87 juta pengguna Facebook awal bulan ini mencuat, perusahaan rintisan Mark Zuckerberg itu juga sempat tersandung masalah yang serupa lima tahun lalu.

Seperti dilaporkan TechCrunch, kala itu ada sekitar enam juta alamat email dan nomor telepon pengguna Facebook bocor.

Anehnya, sebagian besar data yang bocor tersebut tidak pernah mendaftar ke platform media sosial tersebut secara langsung oleh pengguna.

Nyatanya, informasi ini dapat masuk ke dalam mesin agregasi data Facebook melalui teman atau teman dari teman melalui fitur yang ada di Facebook, seperti find friends.

(Ysl/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya