Banyak Nakhoda Wanita Menganggur, Menhub Cari Solusi

Menhub Budi Karya mendorong berbagai inovasi di sektor kelautan supaya industri maritim lebih bergairah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Apr 2018, 14:03 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memimpin rapat koordinasi di Kemenhub, Jakarta, Selasa (30/1). Rapat membahas Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2018. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhuhungan Budi Karya Sumadi bakal melobi para pemilik kapal atau perusahaan-perusahaan pelayaran untuk memberikan kesempatan yang lebih besar kepada pelaut wanita lulusan sekolah perlayaran di Indonesia. Menurutnya, kemampuan dari pelaut wanita tak berbeda dibanding pria. 

Budi Karya menjelaskan, pelaut merupakan profesi untuk semua gender. Terbukti, saat ini banyak siswi Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) atau sekolah lainnya yang tengah menjalani pendidikan.

Namun di sisi lain, ternyata penyerapan pelaut wanita lulusan STIP tak besar. Masih banyak pelaut atau nakhoda wanita yang belum mendapatkan pekerjaan.

"Kami akan inventaris apa yang menjadi masalah bagi para pelaut wanita dan kami akan mengupayakan ke pemilik kapal," kata Budi Karya, Kamis (12/4/2018).

Ia mengakui, saat ini kondisi pelayaran di Indonesia memang belum booming. Hal itu yang menyebabkan para lulusan pelaut tidak semuanya langsung terserap oleh industri yang bersangkutan.

 


Inovasi Sektor Kelautan

Kapal pesiar di Pelabuhan Kuala Tanjung (Foto: Dok. Pelindo I)

Selain akan memperhatikan para pelaut wanita, Budi Karya juga mengaku akan mendorong berbagai inovasi di sektor kelautan supaya industrinya lebih bergairah. Salah satu contoh yang sudah dilakukan adalah meningkatkan arus logistik melalui jalur laut.

Dengan adanya peningkatan arus logistik, akan berbanding lurus dengan peningkatan bisnis yang dijalani. Alhasil, nantinya akan membuka lapangan kerja baru yang bisa dimanfaatkan para lulusan pelaut.

"Contoh di Priok, kita sedang upayakan untuk mendatangkan kapal-kapal besar dari Eropa dan Amerika, sehingga nanti arus logistik bisa lebih besar dan efisien," tegasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya