Menteri Rini Bocorkan Kriteria Calon Dirut Hutama Karya

Dirut Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra ditunjuk sebagai Dirut Waskita Karya menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat M.Choliq.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 12 Apr 2018, 15:10 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno memberi sambutan saat menghadiri perjanjian kerjasama di Jakarta, Selasa (20/6). Rini menekankan, kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia, khususnya BUMN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Posisi Direktur Utama (Dirut)  PT Hutama Karya (Persero)  kini kosong usai I Gusti Ngurah Putra diangkat sebagai Dirut PT Waskita Karya Tbk (Persero).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno tengah melakukan seleksi untuk mengisi posisi orang nomor 1 di perusahaan pelat merah tersebut.

"Sekarang kita sedang melakukan assessment juga karena Hutama Karya ini kan proyek jalan tolnya cukup banyak dan strategis," katanya ditemui usai menghadiri  acara penandatanganan kesepakatan bersama tentang Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara antara PLN dan Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung RI di Nusa Dua, Bali, Kamis (12/4/2018).

Rini menjelaskan, banyaknya proyek jalan tol yang digarap Hutama Karya sehingga siapa pun yang terpilih menjadi dirut bisa langsung tancap gas dan menyelesaikan proyek-proyek perseroan dengan baik. 

Lalu apa kriteria utama untuk jadi Dirut Hutama Karya?

"Pengalamannya sudah panjang itu saja yang penting," ungkapnya. 

Saat ditanya apakah calonnya dari internal atau eksternal, Rini masih ogah berkomentar. "Belum tahu, "jawabnya singkat. 


Pergantian Direksi

RUPST PT Waskita Karya Tbk pada Jumat (6/4/2018) (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)

Sebelumnya, Waskita Karya merombak susunan direksi perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada 6 April 2018. Direktur Utama (Dirut) PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra ditunjuk sebagai Dirut PT Waskita Karya Tbk menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat M.Choliq.

Deputi Bidang Usaha Konstruksi, Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN, Ahmad Bambang mengatakan, pemerintah sebelumnya mengajukan tiga kandidat calon dirut baru perusahaan tersebut, yakni I Gusti Ngurah Putra, Dirut Jasa Marga Desy Aryani, dan satu orang dari Nindya Karya.

"Awalnya, Bu Desy (Aryani) yang akan dikuatkan, tapi enggak jadi karena dia masih ada kerjaan di Jasa Marga. Oleh karena itu, kami angkat Dirut Hutama Karya," ujar dia.

Selain pergantian Dirut, ada lima posisi lainnya yang turut dirombak, yakni Direktur Sumber Daya Manusia (SDM), Direktur Keuangan, Direktur Operasi I, Direktur Operasi II, dan Direktur Operasi III.

Posisi Direktur SDM yang sebelumnya dijabat Agus Sugiono, kini digantikan oleh Hadjar Setiap Adji. Sementara untuk Direktur Keuangan, Haris Gunawan masuk menggantikan posisi yang sebelumnya diisi Tunggul Rajagukguk.

Untuk Direktur Operasi I, Didit Oemar Pribadi masuk menggantikan Adi Wibowo. Bambang Rianto yang sebelumnya menjadi Direktur Operasi III, kini naik jabatan menjadi Direktur Operasi II menggantikan Nyoman Wirya Adnyana. Posisinya pada Direktur Operasi III kini diisi oleh Fery Hendriyanto.

Tidak hanya itu, RUSPT memastikan adanya satu posisi jabatan baru dalam susunan direksi Waskita, yakni Direktur Quality, Safety, Health and Enviromental (QSHE). Wahyu Utama Putra yang tadinya adalah Direktur QHSE PT Adhi Karya (Persero) Tbk, ditunjuk untuk mengisi jabatan tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya