Liputan6.com, Jakarta Menjelang ujian, biasanya anak sekolah bela-belain belajar dan mendalami materi pelajaran sampai larut malam. Mereka rela menahan kantuk untuk menghafal, memahami, dan menguasai bahan pelajaran ujian.
Tak cuma begadang sampai tengah malam, kadang ada dari mereka yang rela memangkas waktu istirahat untuk belajar. Tahukah Anda bahwa cara tersebut sebenarnya tidak efektif untuk menghafal?
Advertisement
Dokter spesialis saraf dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Gea Pandhita, menyarankan anak sekolah untuk mengulang-ulang bahan pelajaran sebelum tidur bila ingin menghafal sesuatu. Termasuk di antaranya bila mempersiapkan diri menjelang ujian hafalan seperti mata pelajaran sejarah.
"Jangan begadang, justru setelah belajar kita harus tidur," kata Gea dalam media gathering "Mengenal Demensia" di Jakarta, seperti dikutip dari AntaraNews, Kamis (12/4/2018).
Simak juga video menarik berikut:
Alasan untuk tidak belajar sampai larut malam
Hal ini berkaitan dengan ingatan jangka panjang di mana kita bisa mengingat sesuatu bila diulang terus menerus. Ketika belajar, "akar-akar" dari sel saraf akan tumbuh sehingga semakin bercabang.
"Saat tidur, pertumbuhan 'cabang'-nya optimal," tuturnya.
Sebaliknya, saat mempelajari hal-hal baru, misalnya bahan pelajaran yang belum diajarkan di kelas, Gea menyarankan untuk belajar pada waktu Subuh ketika baru terjaga.
Ketika baru bangun tidur, tubuh dan otak masih segar sehingga lebih mudah menyerap hal-hal baru.
(Nanien Yuniar/AntaraNews)
Advertisement