Bank Indonesia Godok Aturan Terkait Komodo Bond

Aturan Komodo Bond diharapkan bisa segera terbit.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Apr 2018, 18:44 WIB
PT Wijaya Karya Tbk catatkan komodo bond di bursa saham London (Foto: Dok Wika)

Liputan6.com, Batam - Bank Indonesia (BI) terus menggodok aturan terkait penerbitan obligasi global berdominasi rupiah seperti Komodo Bond. Diharapkan aturan tersebut bisa segera terbit.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Dody Budi Waluyo mengatakan, keberadaan aturan ini diharapkan bisa memitigasi segala risiko yang mungkin muncul.

"Komodo Bond, ketentuannya masih dalam penyusunan. Artinya, itu bagian dari aturan prudential kita. Kebijakan untuk menjaga kehati-hatian dalam kita berutang. Komodo Bond adalah surat utang dalam bentuk rupiah yang settlement-nya dalam dolar," ujar dia di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (12/4/2018).

Dia mengatakan, risiko yang mungkin timbul dari penerbitan obligasi ini salah satunya terhadap likuiditas rupiah.

"Risikonya lebih kepada dalam rupiah, yang lebih dijaga adalah likuditas rupiahnya. Karena sisi risiko nilai tukarnya, sebagai penerbit itu tidak mengenal risiko nilai tukar. Misalnya, saya penerbit mau mengeluarkan Komodo Bond Rp 1 triliun. Saya hanya menjaga Rp 1 triliun, harus saya sediakan pada saat due (jatuh tempo). Tidak ada risiko nilai tukar, tetapi risiko nilai tukar beralih kepada investornya yang membeli Komodo Bond tadi bisa di asing dan di domestik. Jadi relatif terkelola dari sisi nilai tukar," jelas dia.

Menurut Dody, aturan penerbitan Komodo Bond nantinya tidak akan jauh berbeda dengan pengaturan utang luar negeri valas. Namun dirinya masih enggan menjelaskan secara detail terkait aturan ini.

"Kita punya ketentuan kehati-hatian untuk surat utang valas yang diterbitkan korporasi nonbank. Kita atur mereka wajib mandatory hedging ratio. Dia harus jaga likuditas valas, dia mandatory harus punya rating. Itu kurang lebih diterapkan aturan yang sama untuk Komodo Bond. Detailnya nanti saja," tandas dia.


Wijaya Karya Resmi Catatkan Komodo Bond di Bursa Saham London

Obligasi komodo atau komodo bond PT Jasa Marga Tbk tercatat di bursa saham London (Foto: London Stock Exchange)

Investor global minati penawaran komodo bond atau surat utang global berdenominasi rupiah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Ini ditunjukkan dengan penawaran alami kelebihan permintaan atau oversubcribed sebanyak 2,5 kali.

PT Wijaya Karya Tbk mampu himpun dana Rp 5,4 triliun dari penawaran komodo bond. Kupon bunga tersebut 7,7 persen per tahun. Komodo bond yang bertenor tiga tahun tersebut dicatatkan di bursa saham London pada Senin (29/1/2018).

Saat ini, komodo bond PT Wijaya Karya Tbk merupkan terbesar kedua di dunia. Adapun penerbitan komodo bond perseroan kurang dari dua bulan setelah penerbitan komodo bond PT Jasa Marga Tbk. Dana yang didapatkan akan digunakan untuk investasi dan pengembangan infrastruktur di Indonesia.

Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk, Bintang Perbowo menuturkan, komodo bond PT Wijaya Karya Tbk oversubcribed sebesar 2,5 kali menunjukkan dukungan kuat dari investor global. Selain itu, kepercayaan kepada PT Wijaya Karya Tbk dan masa depan infrastruktur di Indonesia.

"Komodo bonds merupakan instrumen yang tepat bagi kami untuk menyelaraskan periode konstruksi dengan periode pembiayaan sehingga hal ini dapat meningkatkan kinerja WIKA. Kami berharap untuk menjadi pemain kunci di pasar Komodo Bonds dan membuktikan kepada investor bahwa para investor telah berinvestasi di perusahaan dan mitra yang tepat yaitu Wijaya Karya," jelas dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (29/1/2018).

PT Wijaya Karya Tbk dan PT Jasa Marga Tbk turut kontribusi membuka jalan bagi pasar komodo bond global dalam dukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia Rini Soemarno menuturkan, BUMN memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur Indonesia. BUMN berkomitmen untukmempercepat proyek strategis demi menciptakan konektivitas yang sangat dibutuhkan di Indonesia. Upaya ini juga sejalan dengan fokus Pemerintah untuk memastikan terwujudnya pertumbuhan danpemerataan ekonomi di Indonesia.

"Besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk mewujudkan rencana pembangunan infrastruktur Indonesiamendorong BUMN untuk terus mendapatkan solusi pembiayaan yang inovatif. Komodo Bonds menjadiinstrumen andalan bagi yang dapat digunakan di masa datang," ujar dia.

Rini mengapresiasi pencapaian PT Wijaya Karya Tbk atas penerbitan komodo bond yang saat inimerupakan penerbitan komodo bond terbesar di dunia. Hal ini mengindikasikan kepercayaan investor global atas komodo bond.

"Kementerian BUMN akan terus mendukung BUMN untuk memanfaatkan pasar Komodo Bonds karena instrumen ini semakin menjadi instrumen yang diandalkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia," kata dia.

 

 Tonton Video Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya