Wasekjen PPP: Maksud Deklarasi Jokowi-Cak Imin Itu Apa?

Dia menjelaskan masalah cawapres merupakan hak dan ranah dari Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Apr 2018, 20:03 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memberikan sambutan saat Deklarasi Relawan JOIN di Jakarta, Selasa (10/4). Muhaimin pun meminta para relawan agar mensosialisasikan JOIN ke seluruh masyarakat Indonesia. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendeklarasikan diri sebagai cawapres Jokowi di Pilpres 2018. Tindakan itu dinilai sebagai bentuk intervensi terhadap Jokowi dalam memilih pendampingnya.

"Memaksakan Cak Imin sebagai cawapresnya (Jokowi) itu terlalu jauh, karena itu terkesan mengintervensi Pak Jokowi," kata Wasekjen PPP Ahmad Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/4/2018).

"Kalau soal harapan silakan saja orang berharap, tetapi kalau sampai intervensi kami keberatan," imbuh dia.

Awiek, panggilannya, menjelaskan masalah cawapres merupakan hak dan ranah dari Jokowi. Sehingga tidak bisa diintervensi oleh siapa pun.

"Itu yang kami sayangkan dan kami pertanyakan. Maksudnya Join (Jokowi-Cak Imin) itu apa? Mau memaksa Pak Jokowi mengambil Cak Imin padahal ranah cawapres itu merupakan domain dari Pak Jokowi," jelas dia.

Karena itu, PPP sebagai partai mengusung Jokowi meminta PKB segera mendeklarasikan diri untuk mengusung Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon Presiden 2019. Kemudian baru berembuk perihal cawapres.

"Saya kira itu harus ditegaskan dulu, konkretkan dulu dukungan PKB kepada Pak Jokowi. Baru kita bicara soal cawapres," ucapnya.

 


Kriteria Cawapres Jokowi

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memberikan keterangan usai Deklarasi Relawan JOIN di Jakarta, Selasa (10/4). Deklarasi ini untuk mendorong sekaligus mendukung pasangan Joko Widodo-Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2019. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Awiek kembali menegaskan cawapres Jokowi harus memiliki beberapa karakter. Mulai dari integritas, elektabilitas dan juga chemistry.

"Karena ini ibarat suami-istri jadi harus sejalan serempak tidak yang suaminya ke kanan, istrinya ke kiri enggak bisa," tandas Awiek.

 

Reporter : Sania Mashabi

Sumber : Merdeka.com

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya