Pindah ke Partai Berkarya, Priyo Mengaku Terhipnotis Trah Soeharto

Priyo Budi Santoso mewakili Partai Berkarya saat acara Halaqah Kebangsaan di PP Muhammadiyah.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Apr 2018, 06:35 WIB
Ekspresi Priyo Budi Santoso usai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/5). Priyo diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan Alquran di Kemenag Tahun Anggaran 2011-2012. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Priyo Budi Santoso meninggalkan Partai Golkar. Dia bergabung ke Partai Berkarya dan menjabat posisi sebagai sekretaris jenderal.

Dia pun mewakili Partai Berkarya saat acara Halaqah Kebangsaan di PP Muhammadiyah, Kamis (12/4/2018). Priyo mengatakan, alasan kepindahannya karena figur Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.

"Saya melihat figur Tommy sebagai komandan tertinggi Berkarya dan menjadi pertimbangan utama saya. Sehingga saya tenang memutuskan mendampingi putra Bung Harto langsung di klans Soeharto," ujar Priyo Budi Santoso.

Mantan Wakil Ketua DPR ini mengatakan dipertemukan dengan takdirnya saat diajak langsung Tommy untuk masuk Berkarya. Dia mengaku terhipnotis dengan trah Soeharto, sehingga setuju dengan tawaran tersebut. Dia resmi menjabat sebagai Sekjen Berkarya pada Jumat 6 April 2018.

"Saya melihat Berkarya ini beda tipis dengan Golkar tentang visi misi tentang NKRI, tentang memayungi keanekaragaman. Tapi yang membedakan adalah partai berkarya ini murni dipimpin oleh trah Soeharto. Ini yang ikut menghipnotis saya," kata Priyo Budi Santoso.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


Direstui Golkar

Priyo Budi Santoso bersiap memberikan keterangan pada deklarasi pencalonan dirinya menjadi Calon Ketua Umum Partai Golkar di Jakarta, Kamis (14/4/2016). Pemilihan dilaksanakan pada Munaslub Partai Golkar, Mei mendatang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Priyo mengaku telah bertemu dengan Akbar Tandjung dan juga direstui kepindahannya oleh Habibie.

Dia mengaku akan bertemu dengan Aburizal Bakrie dan juga Jusuf Kalla dalam waktu dekat. Hanya saja, Priyo mengaku tak enak hati dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto karena belum menemuinya.

"Kemarin saya diskusi panjang dengan Pak Akbar dan beliau mengerti dengan langkah saya, merestui apapun langkah yang saya ambil. Pak Habibie juga saya gembira beliau sudah menjawab WhatsApp saya dan beliau merestui sepenuhnya. Pam Habibie senang saya bergabung dengan pak Tommy Soeharto," kata Priyo.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya