Liputan6.com, London - Komisioner Perlindungan Anak Inggris marah besar kepada platform penjualan online terbesar dunia, Amazon. Pasalnya, perusahaan besutan miliarder Jeff Bezos itu menjual boneka seks anak di kawasan Britania Raya.
Komisioner Perlindungan Anak Inggris mengatakan, seharusnya Amazon Inggris tidak menjual boneka seks anak di situsnya. Temuan boneka seks itu didapat setelah investigasi dari BBC.
Advertisement
Ada puluhan penjual yang menjual boneka seks anak itu di Amazon Inggris.
Setelah BBC mengontak Amazon terkait temuannya, pihak platform itu menghapus satu boneka. Namun, tiga hari kemudian boneka seks itu muncul lagi dijual di situs itu. Demikian, seperti dikutip dari BBC, Jumat (13/4/2018).
Namun, Amazon akhirnya mengatakan pihaknya telah menghapus semua boneka seks anak dari situsnya.
"Semua penjual di market place kami harus mengikuti pedoman penjualan. Bagi yang tidak, akan kami tindak termasuk menghapus akun mereka. Produk yang dimaksud sudah tidak tersedia," kata pernyataan Amazon.
Merespons investigasi BBC, Anne Longfield, dari Komisioner Perlindungan Anak Inggris mengatakan, "Boneka-boneka itu menjijikkan, dan jelas wajahnya mirip anak-anak.”
"Tak hanya saya, sebagai Komisi Perlindungan Anak, publik juga memiliki hak berharap kepada perusahaan seperti Amazon, tidak hanya menghapus produk dari platform mereka, tapi juga harus menjelaskan mengapa mereka sampai kecolongan ada yang menjual boneka itu. Juga memastikan, kejadian ini tak berulang,” tegasnya.
"Boneka itu dibuat hanya untuk satu tujuan, dan jelas, tujuan itu sangat membahayakan anak-anak," cetus Longfield.
Di Inggris sendiri boneka seks anak-anak sudah menjadi masalah tersendiri. UK Border Force pernah menyita 179 boneka seks mirip anak semenjak Maret 2016 dalam operasi bertajuk Shiraz. Ini adalah operasi khusus yang bekerja sama dengan National Crime Agency.
Pada Juli 2017, hakim mengetuk palu boneka seks anak-anak adalah barang terlarang.
Namun, sayangnya, bukan hal kriminal untuk membuat atau memiliki boneka seks anak. Pelaku hanya akan dihukum jika mengimpor barang haram itu.
Amazon Marketplace adalah situs jual beli yang membuat pihak ketida bisa menjual sejumlah produk. Dengan demikian, Amazon tidak menjual produk itu sendiri, tapi menerima uang dari parap penjual.
Boneka yang ditemukan di situs Amazon memiliki tinggi 3 hingga 4 kaki atau sekitar 100 meter, dengan lingkar dada sekitar 41 cm. Para penjual menjual boneka itu di kolom khusus alat-alat seks dengan deskripsi seperti "manekin seksi" atau "100 persen mirip tubuh cewek".
Beberapa boneka bahkan menambahkan deskripsi boneka seks anak itu, "memakai lingerie seksi".
Keberadaan boneka seks anak di Amazon juga membuat publik terkejut. Pasangan dari Durham kaget luar biasa menemukan boneka seks muncul dalam pencarian online untuk kata kunci "sex toys".
"Kami merasa jijik dan langsung melaporkan kepada Amazon,” kata pasangan itu kepada BBC. Namun, setelah 24 jam setelah melapor penjualan boneka seks anak, pasangan itu sama sekali tidak mendapatkan respons dari Amazon.
Simak video pilihan berikut:
Peringatan Bahaya
Lembaga non-profit National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC) Inggris memperingatkan penggunaan boneka itu bisa membuat orang melakukan kekerasan kepada anak-anak.
Menurut mereka, boneka itu dibuat sedemikian rupa untuk memungkinkan tindakan seks dilakukan kepada anak-anak. Kepala kebijakan di NSPCC, Almudena Lara, menyoroti bahaya boneka seks anak.
"Kami sudah tahu bahwa ada risiko bahwa orang yang menggunakan boneka-boneka. Mereka bisa menjadi tidak sensitif dan menganggap boneka seks anak itu lumrah. Akibatnya, mereka dengan mudah menyakiti anak-anak. Efeknya sama seperti yang sering terjadi dengan mereka yang melihat gambar anak-anak yang tidak senonoh di internet,” kata Lara.
"Sama sekali tidak ada bukti bahwa menggunakan boneka itu menghentikan para pelaku yang berpotensi menyalahgunakan anak-anak."
"Sampai ada hukum yang melarang membuat, menjual, mendistribusikan boneka itu, Amazon seharusnya menolak penjual yang ingin menjual boneka keji itu di situs mereka,” ucap Lara.
Advertisement