Liputan6.com, Jakarta Skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook berujung panjang. Usai akui ada 87 juta data pengguna disalahgunakan, Facebook pun menyebar notifikasi kepada pengguna yang menjadi korban.
Namun, tidak semua korban skandal penyalahgunaan data Facebook itu mendapatkan notifikasi. Karenanya, tips sederhana untuk mengecek apakah kamu menjadi salah satu korban menyedot perhatian pembaca Tekno Liputan6.com.
Berita terhangat lainnya datang dari trik mempercepat pengisian daya di smartphone Android, dan kata Facebook saat mendapatkan surat peringatan dari Menkominfo.
Baca Juga
Advertisement
Selengkapnya dapat kamu simak langsung rangkuman berita terpopuler berikut ini.
1. Data Facebook Kamu Disalahgunakan Cambridge Analytica? Begini Cara Mengetahuinya
Facebook sebelumnya sudah buka-bukaan bahwa ada 87 juta data penggunanya yang disalahgunakan oleh konsultan politik Cambridge Analytica.
Perusahaan pun menyebut pihaknya akan menginformasikan kepada pengguna yang jadi korban per 9 April 2018.
Sayangnya, tidak semua pengguna mendapatkan notifikasi. Jika kamu termasuk yang belum mendapatkan notifikasi ini di News Feed, sebenarnya ada cara sederhana untuk mengeceknya.
2. 5 Cara Mempercepat Pengisian Daya Smartphone Android
Smartphone kehabisan daya tentunya jadi hal yang menyebalkan, apalagi saat kamu sedang butuh-butuhnya untuk janjian dengan teman atau memesan transportasi online.
Kalau sudah begitu, rasanya pasti mengisi daya di tempat umum saat itu juga. Masalahnya kamu tak memiliki waktu lama-lama karena harus segera menuju tempat tujuan. Lantas, apa yang harus dilakukan?
Ternyata ada trik yang bisa mempercepat agar durasi isi daya, meskipun smartphone tak dibekali fitur pengisian daya cepat. Bagaimana caranya?
3. Dapat Surat Peringatan dari Kemkominfo, Ini Kata Facebook
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah menerima surat balasan dari Facebook atas Surat Peringatan (SP) pertama yang dilayangkan pada awal bulan ini. Melalui surat balasan itu, pihak Facebook memberikan beberapa jawaban terkait penyalahgunaan data puluhan juta penggunanya, termasuk di Indonesia.
Dijelaskan Menkominfo, Rudiantara, Facebook dalam surat itu mengungkapkan cara perusahaan menangani masalah Cambridge Analytica (CA). Perusahaan konsultan politik asal Inggris ini dituding telah menyalahgunakan data para pengguna Facebook untuk kepentingan komersial, termasuk Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) pada 2016.
Surat balasan Facebook dikirimkan oleh perwakilannya di Irlandia. Facebook Irlandia bertangung jawab untuk keseluruhan koordinasi di semua negara, kecuali AS dan Kanada.
(Ysl/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement