Liputan6.com, Jakarta - Bandara Tjilik Riwut diharapkan dapat berkontribusi buat pembangunan ekonomi di Kalimantan Tengah (Kalteng). Proses pembangunan terminal baru bandara Tjilik Riwut masih berlangsung.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso memperkirakan Bandara Tjilik Riwut akan menjadi titik tumbuh ekonomi di Kalteng.
Hal ini mengingat pertumbuhan jumlah penumpang di bandara tersebut yang mencapai 13,6 persen per tahun, lebih besar dibanding pertumbuhan di Asia Pasifik yang memiliki rata-rata kenaikan sembilan persen.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk mengantisipasi hal tersebut, kami membangun terminal bandara baru ini yang mampu melayani pergerakan 2 juta penumpang per tahun,” ujar Agus, saat meninjau Bandara Tjilik Riwut bersama Komisi V DPR RI seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (13/4/2018).
Ia menuturkan, saat ini Bandara Tjilik Riwut sudah melayani satu juta penumpang per tahun. Dengan persentase pertumbuhan jumlah penumpang sebesar itu, bandara ini akan bisa melayani lonjakan penumpang dalam beberapa tahun ke depan.
Selanjutnya
Agus menuturkan, pembangunan terminal baru sesuai dengan program Nawacita dari Presiden Joko Widodo terutama cita ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Serta cita ketujuh yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. "Dengan demikian Bandar Udara Tjilik Riwut diharapkan nantinya dapat menampung pertumbuhan penumpang di Palangkaraya dan bisa menjadi pintu gerbang pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah dan sekitarnya," lanjut Agus.
Di sisi lain, Agus juga menyampaikan perkembangan Bandara Tjilik Riwut diharapkan dapat merangsang pihak BUMN dan swasta untuk ikut mengelola dan mengembangkan Bandara ini sehingga dapat berkembang dan sekaligus menghemat penggunaan dana APBN.
Dana APBN ini selanjutnya bisa dialihkan untuk keperluan lain, termasuk membangun infrastruktur di tempat lain yang membutuhkan. Sesuai PP 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara, pengelolaan Bandara Tjilik Riwut akan dikerjasamakan pengelolaannya dengan pihak BUMN dan Swasta yang berminat sehingga bandara bisa lebih berkembang.
Saat ini salah satu BUMN Penerbangan yaitu PT Angkasa Pura II sudah berminat untuk ikut mengelola bandara ini. "Diharapkan dengan dukungan dana dan manajerial dari AP II ini, pembangunan di Bandara Tjilik Riwut bisa cepat terselesaikan sesuai target dengan memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan pelayanan penerbangannya," kata Agus.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement