Tiga Macam Induksi Alami Ini Picu Pro dan Kontra

Seorang ibu yang tak juga melahirkan pada jatuh tanggal akan disarankan melakukan induksi.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Apr 2018, 19:30 WIB
Induksi saat proses persalinan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Induksi akan diberikan saat seorang ibu hamil tidak juga mengalami persalinan pada hari yang sudah ditetapkan. Dengan induksi, memicu kontraksi pada rahim sebelum yang alami terjadi. 

Induksi pada dunia kedokteran dikenal sebagai tindakan untuk mempercepat proses persalinan. Namun, dokter tidak sembarangan menerapkan prosedur ini.

Ada beberapa cara induksi alami yang sampai hari ini masih dilakukan untuk merangsang kontraksi. Beberapa di antaranya memang memicu pro dan kontra.

 


Jenis-Jenis Induksi

Stimulasi payudara

Cara ini sering dilakukan tenaga medis. Stimulasi payudara yang intensif mendorong kelenjar pituitari untuk melepaskan oksitosin yang memicu kontraksi. Penelitian menunjukkan bahwa merangsang kontraksi dengan cara ini juga bisa efektif.

Sebuah tinjauan dari Cochrane Database pada 719 wanita di kehamilan 37 minggu atau lebih menemukan bahwa hampir 40 persen dari mereka yang menstimulasi puting mereka selama satu hingga tiga jam setiap hari. Efeknya, terjadi persalinan dalam tiga hari. Namun, hal ini harus dilakukan dalam waktu yang tepat, tak memicu kontraksi terlalu kuat dan berdekatan.

Berhubungan intim

Cairan yang dikeluarkan pria mengandung lemak-lemak pelembut leher rahim yang disebut prostaglandin (juga digunakan dalam induksi medis). Termasuk orgasme pada perempuan dapat menyebabkan kontraksi uterus yang kuat.

Sebuah studi pada 2006 terhadap 200 ibu menemukan bahwa mereka yang melakukan hubungan seks setelah usia kehamilan 36 minggu hamil secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk melewati perkiraan lahir atau memerlukan induksi persalinan.

Namun studi lain yang diterbitkan dalam British Journal of Obstetrics and Gynecology menemukan tidak ada perbedaan antara ibu yang aktif secara seksual dan yang tidak berhubungan dengan usia kehamilan. Masih memicu pro dan kontra.

Minyak castor

Banyak juga yang menyarankan untuk mengonsumsi minyak castor karena bisa dapat merangsang pelepasan prostaglandin dan yag memicu kontraksi rahim. Namun, cara ini memiliki efek samping, seperti mual, diare, dan dehidrasi.

Reporter: Mutia/Dream.co.id

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya