Liputan6.com, Jakarta Jika Anda pikir sudah cukup mengonsumsi sayuran, coba periksa lagi. Pedoman pola makan Amerika Serikat menyarankan orang dewasa makan lima hingga 13 porsi buah dan sayur per hari, tergantung usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kesehatan.
Tidak cukup asupan sayur dan buah, mempengaruhi kesehatan Anda secara menyeluruh.
Advertisement
Dilansir dari Reader's Digest pada Jumat (13/4/2018), 8 hal ini menjadi pertanda bahwa Anda tidak cukup konsumsi buah dan sayuran.
1. Warna makanan di piring kurang
"Makanan seperti daging dan kentang mungkin enak. Namun, hal itu tidak punya banyak variasi warna dan gizi yang seimbang," kata Abby Sauer, RD, MPH, ahli gizi di laboratorium Abbott, Amerika Serikat.
"Tidak banyak variasi warna dalam makanan, berarti tidak ada tambahan nutrisi dalam hal vitamin dan mineral," tambahnya.
2. Mudah memar
Kurangnya asupan vitamin C menyebabkan memar terjadi dengan mudah. Selain itu, terjadi peningkatan pendarahan di sekitar gusi dan menurunkan tingkat peneymbuhan.
Vitamin C bisa didapat dari paprika merah, cabai merah, sayuran dengan daun gelap, brokoli, tomat, dan jenis buah serta sayuran lainnya.
Simak juga video menarik berikut ini:
Meriang dan Mudah Lupa
3. Merasa lelah sepanjang waktu
Kekurangan folat dapat menyebabkan kelelahan dan anemia. Jenis vitamin B ini bisa ditemukan dalam sayuran berwarna hijau gelap, atau sayuran yang mengandung tepung seperti kacang poling hitam, kacang merah, lima, dan asparagus.
4. Meriang yang tak kunjung sembuh
"Jika Anda kekurangan sayuran bervitamin dalam pola makan, tubuh akan kekurangan pertahanan untuk melawan virus," kata Sauer.
Sayuran berdaun hijau menjadi sumber vitamin C yang baik, dan berguna untuk sistem kekebalan Anda. Selain itu, juga mempersingkat waktu pemulihan.
5. Mudah lupa
Lupa bisa mempengaruhi semua usia. Kurangnya nutrisi bisa menjadi penyebabnya.
Menurut Sauer, lutein merupakan nutrisi yang mampu meningkatkan proses pembelajaran dan memori di otak. Zat itu bisa ditemukan dalam sayuran seperti wortel, brokoli, jagung, dan tomat.
Advertisement
Stres dan Keram Otot
6. Stres sulit ditangani
Pola makan dan bagaimana Anda memperlakukan diri sendiri, secara langsung berpengaruh pada tubuh.
"Peradangan adalah respon alami tubuh terhadap stres. Jika stres tidak ditangani dengan baik, peradangan dan efek merusak bisa terjadi," kata Sauer.
Makanan yang kaua senyawa anti radang seperti asam lemak tidak jenuh seperti salmon dan tuna, antioksidan, polifenol, dan karotenoid seperti sayuran hijau, bisa membantu menurunkan tingkat peradangan talam tubuh.
7. Keram otot
Buah dan sayuran yang mengandung potasioum, dapat mencegah keram otot, terutama saat berolaharaga. Satu pisang saja, mengandung 422 miligram potasium.
8. Tidak menghitung kalori
Buah dan sayuran memiliki serat yang membuat Anda merasa kenyang. Sehingga, hal ini membantu mereka yang selalu ingin makanan manis. Sehingga, memilih semangkuk stroberi daripada es krim, membantu menghemat 200 kalori