Liputan6.com, Jakarta - Memiliki kartu kredit memang menyenangkan karena memang diciptakan untuk memudahkan kita dalam bertransaksi. Dibanding dengan membawa uang tunai dalam jumlah banyak, akan jauh lebih aman jika kita menggunakan kartu plastik ini.
Namun harap diingat, banyaknya kemudahan yang diberikan melalui fasilitas-fasilitas yang diberikan kartu kredit jangan sampai membuat kita salah berasumsi terhadap kartu ini. Penggunaan kartu kredit secara serampangan dan tidak sesuai aturan, tetap saja potensial menjadi sumber problem finansial.
Baca Juga
Advertisement
Agar tidak salah langkah, Danaxtra menyajikan 10 kesalahan asumsi tentang kartu kredit yang perlu kita perhatikan bersama. Berikut uraiannya:
1. Kartu Kredit Adalah Tambahan Penghasilan
Ini jelas asumsi yang salah besar. Ingat, kartu kredit itu adalah alat transaksi, di mana bank membayar terlebih dahulu barang yang Anda inginkan, dan Anda harus membayarnya kemudian untuk menghindari denda dan bunga. Jika penghasilan tambahan, Anda bebas untuk menghabiskannya tanpa ada kewajiban untuk membayarnya di kemudian hari.
2. Kartu Kredit Itu Menyeramkan
Ya betul, menjadi terlihat menyeramkan jika Anda tidak tahu bagaimana cara menggunakannya dengan bijak. Orang-orang yang terjebak hutang kartu kredit hingga dikejar-kejar debt collector, adalah orang yang tidak menggunakan kartu kredit dengan semestinya.
Ibarat sebuah pisau, jika Anda bisa menggunakannya dengan baik, Anda bisa menggunakannya untuk berbagai keperluan. Namun jika salah menggunakannya, bisa-bisa jari Anda yang terpotong. Begitu juga dengan kartu kredit.
3. Kartu Kredit Bikin Boros
Ini juga pemahaman keliru. Yang menentukan boros tidaknya pola belanja adalah diri kita sendiri. Jika Anda bisa mempergunakan kartu kredit dengan bijak, Anda bisa mendapatkan beragam manfaat. Mulai dari potongan harga, cashback, reward point, dan sebagainya.
4. Kartu Kredit yang Tidak Digunakan, Akan Membuat Credit Rating Memburuk
Anda mungkin berpikiran akan mengajukan kartu kredit untuk penggunaan darurat saja. Namun, ada yang mengatakan bahwa kartu kredit yang tidak pernah atau jarang digunakan akan membuat credit rating pemegangnya buruk. Karena pertimbangan ini, Anda kemudian mengurungkan niat membuat kartu kredit karena takut munculnya potensi penolakan saat mengajukan KTA atau KPR. Benarkah demikian?
Jawabannya, tidak. Credit rating diberikan berdasarkan track record pembayaran. Ia akan memburuk apabila Anda sering terlambat membayar tagihan atau menunggak tagihan berbulan-bulan, bukan karena jarang menggunakan. Yang benar adalah, ketika kartu kredit tidak pernah atau jarang digunakan, Anda akan mendapat kesulitan saat meminta kenaikan plafon kredit.
Advertisement
5. Buka Kartu Kredit Hanya Bisa Dibuka dari Bank yang Anda Memiliki Tabungan di Sana
Salah. Anda tidak perlu membuka rekening dulu di sebuah bank untuk mengajukan kartu kredit ke sana. Lalu bagaimana cara membayar tagihan? Biasa saja, Anda tetap bisa membayar tagihan kartu kredit melalui teller, ATM, atau e-banking dari akun tabungan di bank yang Anda miliki saat ini.
6. Ada Macam-Macam Beban Biaya walaupun Tidak Ada Transaksi
Mungkin Anda “ditakut-takuti” teman tentang banyaknya biaya siluman yang mengiringi kepemilikan kartu kredit. Benarkah? Secara umum, pengguna kartu kredit yang disiplin membayar tagihannya hanya perlu membayar biaya administrasi tahunan saja.
Bahkan sebenarnya, tidak ada biaya bunga yang dicharge. Biaya bunga hanya akan dikenakan kepada mereka yang terlambat membayar tagihan. Bahkan tidak ada biaya per gesekan saat melakukan pembayaran. Karena itu? Tidak ada.
Jadi, sebenarnya tidak perlu takut dengan mitos-mitor mengenai biaya “siluman” di atas. Anda hanya harus khawatir biaya bunga yang muncul kalau telat membayar tagihan bulanan. (Coba baca ini: Cara menghindari denda dan biaya dalam tagihan kartu kredit).
7. Biaya Administrasi Rendah=Manfaat Rendah?
Jika Anda berpikiran untuk mengambil kartu kredit dengan biaya tinggi karena lebih banyak manfaat yang ditawarkan, coba pikirkan ulang sebenarnya seberapa banyak manfaat itu Anda butuhkan.
Selama Anda mampu membayar biaya administrasi tahunan, tentu tidak ada masalah. Namun, pastikan juga manfaat yang ditawarkan memang sesuai kebutuhan Anda. Buat apa membayar kartu kredit yang menawarkan 20 layanan, sementara Anda hanya menggunakan lima di antaranya, dan bisa mendapatkan kartu kredit dengan biaya yang lebih murah?
8. Kartu Kredit Adalah Solusi Problem Keuangan
Kartu kredit bukan solusi bila Anda sedang dalam masalah keuangan. Yang ada masalah Anda akan bertambah karena harus membayar utang kartu kredit, ibarat gali lubang tutup lubang. Setiap kali Anda menggunakan kartu kredit, Anda harus memastikan bisa membayar tagihan kelak.
Kartu kredit termasuk ke dalam jenis utang “Unsecured Debt”, alias utang tanpa agunan. Utang semacam ini dikenakan bunga yang tinggi. Oleh karena itu, hutang semacam ini tidak tepat dipakai untuk modal usaha/bisnis karena akan sangat membebani kondisi keuangan usaha/bisnis anda.
Kesalahan lainnya yang tergolong ‘serupa’ adalah menggunakan kartu kredit untuk menutup ataupun membayar cicilan utang tipe “Secured Debt”/hutang yang menggunakan jaminan. Utang yang menggunakan jaminan (seperti KPR, KMK, dan lain-lain), bunganya secara umum lebih ringan. Oleh sebab itu, jika Anda menggunakan kartu kredit untuk membayar utang tipe ini, berarti Anda malah ‘menukar’ utang yang bunganya lebih ringan dengan utang yang bunganya lebih berat.
Salah satu ‘malapetaka’ terbesar dalam menggunakan kartu kredit terjadi ketika kesalahan nomor 2 dan kesalahan nomor 3 ‘dikombinasikan’. Contoh paling umum ‘malapetaka’ seperti ini adalah ketika pemegang kartu kredit mengambil uang tunai dengan kartu kredit yang satu untuk membayar tagihan kartu kredit yang lain.
Advertisement
9. Kartu Kredit Cocok untuk Semua Belanja dan Pembayaran
Tidak sedikit orang menggunakan kartu kredit untuk semua jenis pembelanjaan. Padahal, untuk beberapa jenis produk, akan lebih baik jika dibeli dengan menggunakan uang cash.
Ketika anda berbelanja dengan kartu kredit, pihak penjual barang akan dikenakan biaya sebesar 2,5-3 persen dari harga transaksi itu oleh pihak bank. Untuk beberapa jenis produk (terutama yang margin labanya kecil), penjual barang tidak bersedia menanggung biaya tersebut, sehingga mengoper biaya tersebut kepada pembeli (alias Anda).
10. Punya Banyak Kartu Kredit Makin Untung
Ini pikiran yang cukup berbahaya. Keuntungan memiliki kartu kredit tidak linear dengan jumlah kartu yang kita pegang. Sesungguhnya, manfaat kepemilikan kartu kredit harus dilihat dari kualitasnya, limit, fasilitas yang ditawarkan, dan lain-lain.
Coba menurut Anda mana yang lebih menguntungkan, punya 1 kartu kredit dengan limit Rp 100 juta atau 5 buah kartu kredit dengan limit masing-masing Rp 20 juta? Akumulasi limitnya memang sama. Namun coba bandingkan, kalau Anda hanya punya 1 kartu kredit, berarti Anda hanya bayar iuran tahunan satu saja. Namun jika punya 5, ya Anda juga harus bayar 5 iuran tahunan.
Nah, itu tadi beberapa kesalahan asumsi tentang kartu kredit yang sering dialami nasabah. Apakah Anda adalah salah satunya? Ini saatnya Anda belajar lebih banyak tentang kartu kredit untuk bisa mendapatkan manfaatnya dengan maksimal.