Liputan6.com, Jakarta - HMD Global selaku pemegang merek Nokia tampaknya akan kembali merilis smartphone baru untuk pasar Indonesia. Hal ini diketahui dari situs Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian.
Berdasarkan pantuan Tekno Liputan6.com, Sabtu (14/4/2018), ada dua perangkat Nokia yang memenuhi syarat lolos Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Dua perangkat yang dimaksud adalah perangkat dengan kode NOKIA TA-1046 dan NOKIA TA-1043.
Baca Juga
Advertisement
Dari situs P3DN, kedua perangkat tersebut sudah memenuhi nilai kandungan TKDN sebesar 31,16 persen. Adapun perusahaan yang mendaftarkan adalah PT. Erajaya Swasembada Tbk selaku distributor perangkat Nokia.
Lantas, apa dua perangkat yang sudah memenuhi TKDN tersebut? Jika ditelusuri lebih lanjut, Nokia TA-1046 merujuk pada model Nokia 7 Plus, sedangkan Nokia TA-1043 adalah Nokia 6 (2018).
Sayangnya, belum ada informasi lebih lanjut mengenai peluncuran dua smartphone ini di Indonesia. Namun, mengingat dua smartphone itu sudah tampil di situs P3DN, ada kemungkinan keduanya siap meluncur dalam waktu dekat.
Untuk informasi, Nokia 7 Plus memiliki layar Full HD+ berukuran 6 inci beraspek rasio 18:9 dengan desain bezeless. HMD Global masih menyertakan fitur bothie di smartphone yang didukung baterai berkapasitas 3.800mAh ini.
Smartphone ini dipersenjatai Snapdragon 660 dan RAM 4GB. Sementara kebutuhan fotografi diserahkan pada dua kamera utama beresolusi 12MP dan didukung kamera depan 16MP.
Untuk Nokia 6 (2018), HMD Global menyematkan Snapdragon 630 dengan dua opsi memori untuk RAM dan memori internal, yakni RAM 3GB/ROM 32GB dan RAM 4GB/ROM 64GB.Di sisi fotografi, smartphone ini didukung kamera utama 16MP dan kamera depan 8MP.
Nokia Pilih Blok Aluminium Biar Smartphone Tahan Banting
Sebelumnya, HMD Global juga menyebut bahwa smartphone Nokia yang ada saat ini berbeda dari perangkat kebanyakan. Menurut Head of Marketing HMD Indonesia Miranda Warokka, Nokia mengutamakan kualitas, integritas, dan keamanan.
"Biasanya kalau merek dari Eropa itu--salah satunya Nokia--keunggulannya tidak terlalu terlihat, harus dipegang dulu dan dirasakan lebih dalam," ujar Miranda.
Ia mengatakan dari sisi kualitas, Nokia merancang sejumlah smartphone dengan menggunakan blok aluminium alias logam utuh (bukan sekadar pelat). Jadi, perangkat ini terasa lebih berat, kokoh, dan desain unibody-nya solid.
Ia mengungkap salah satu seri smartphone Nokia yang mengusung build quality tersebut. "Nokia 6 adalah salah satu smartphone yang diperkuat dengan blok aluminium," tuturnya.
Untuk diketahui, selain Nokia 6, seri lain yang mengusung blok aluminium adalah Nokia 7, Nokia 7 Plus, dan Nokia 8.
Advertisement
Lolos Uji Lengkung Tanpa Celah
Di lain kesempatan, pengamat smartphone Lucky Sebastian mengatakan, blok aluminium yang diusung Nokia bukan sekadar gimmick belaka.
"Blok aluminium membuat smartphone Nokia tahan terhadap benturan dan saat menjalani bend testingtidak ada lekukan sedikit pun. Berbeda dengan struktur bodi pelat logam yang rentan terhadap uji lengkung," ucap Lucky saat membedah salah satu seri smartphone Nokia.
Di samping itu, pria berkacamata itu melanjutkan, di dalam bodinya Nokia juga merancang cooling pipepanjang yang terbuat dari kuningan. Tujuannya untuk mengalirkan udara panas sehingga performa prosesor tetap stabil.
Lucky menyebut, smartphone Nokia dibangun dengan matang dan terstruktur guna membuat performa perangkat tak menurun saat diajak kerja berat.
"Peletakan komponen dan kabelnya pun tersusun dengan rapi sehingga apabila teknisi membongkar bodinya, terhindar dari risiko kerusakan," tutup Lucky.
(Dam/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: