Gerindra: Koalisi Bisa Buntu Kalau Semua Bersikeras Ajukan Cawapres

Gerindra menganggap keinginan partai koalisi mengajukan cawapres sebagai hal wajar.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Apr 2018, 17:18 WIB
Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebelum Rakernas Bidang Hukum dan Advokasi di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (5/4). Pertemuan tertutup itu rencananya membahas strategi pencalonan Prabowo pada Pilpres 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid mewanti-wanti partai yang akan bergabung dalam koalisi mengusung Prabowo. Ia meminta mereka tidak terlalu menuntut posisi cawapres. Hal itu, menurutnya, justru berdampak negatif bagi koalisi.

"Jika semua partai bersikeras bersikap seperti itu maka akan deadlock koalisi melawan Jokowi, yang sekarang sudah menjadi banyak tumpuan dan harapan rakyat," kata Sodik, saat dihubungi, Jumat (13/4/2018).

Sodik menganggap wajar mitra koalisi Gerindra meminta syarat cawapres. Di sisi lain, Gerindra juga perlu berkoalisi untuk memenuhi syarat pencalonan presiden untuk memuluskan langkah Prabowo.

"Sangat wajar jika partai mengharapkan kadernya jadi capres atau dampingi sebagai wapres. Apalagi jika partai tersebut memberi kontribusi bagi persyaratan 20 persen kursi," ujar Ketua DPP Gerindra itu. 


Berbesar Hati

Ketum Gerindra Prabowo Subianto memberi salam sebelum Rakernas Bidang Hukum dan Advokasi di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (5/4). Pertemuan tertutup itu rencananya membahas strategi pencalonan Prabowo pada Pilpres 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dia yakin nantinya Gerindra bisa berkoalisi dengan PKS dan PAN. Partai-partai koalisi juga akan berbesar hati siapa pun cawapresnya nanti demi kepentingan bersama.

"Saya yakin para pemimpin Gerindra PKS PAN dan lain-lain sangat menyadari hal tersebut," pungkas Sodik.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya