Liputan6.com, Jakarta Kesadaran akan pola hidup sehat sering kali terabaikan saat orang sedang sibuk. Salah satu contohnya lupa sarapan.
Banyak orang sudah tahu gunanya makan di pagi hari. Namun, karena alasan kesibukan, mereka sampai-sampai tak ada waktu untuk sarapan.
Advertisement
Baca juga: Sarapan Apel Saja Kurang Nendang, Ganti dengan Oat
Dokter Spealis Gizi Konsultan, Dr dr Fiastuti Witjaksono, mengingatkan bahwa tubuh butuh energi untuk bekerja. Bahkan saat tidur di malam hari. Sementara energi dalam tubuh hanya dapat bertahan selama kurang lebih sepuluh jam.
Selama itu perut dalam keadaan kosong. Kemudian saat bangun di pagi hari, Anda malah melupakan sarapan. "Kalau tidak sarapan, itu artinya Anda memulai hari tanpa tenaga," kata Fiastuti dalam sebuah diskusi belum lama ini.
Lupa Sarapan Berbahaya
Lupa sarapan menyulitkan orang untuk fokus. Emosi juga menjadi tidak stabil yang membuat orang mudah marah. "Tidak sarapan, jadinya craving. Apa pun akan dimakan. Maklum saja, tidak makan lebih dari 10 jam pasti akan sangat lapar," ujar Fiastuti.
Ini tentu berbahaya untuk orang-orang yang ingin menurunkan berat badan. Di saat sedang kelaparan, otak mereka tidak bisa diajak lagi berpikir, mana makanan yang sehat dan tidak. Semua pasti akan disantap. Terlebih makanan-makanan tinggi lemak dan berminyak.
"Karenanya, tubuh harus mendapatkan asupan makanan yang bernutrisi agar bisa segera membentuk energi untuk beraktivitas sepanjang hari," katanya.
Sarapan adalah pola makan paling penting. Manfaatnya dapat memenuhi kebutuhan energi untuk memulai aktivitas, memenuhi kebutuhan nutrien yang sehat, memenuhi asupan asupan protein dan serat, juga lemak yang baik.
Semua manfaat itu akan didapat jika orang memilih sarapan yang tepat. Pilihlah menu sarapan seperti oat, selain tergolong karbohidrat komplek, oat juga kaya serat dan protein.
Kedua zat gizi itu akan membantu menyeimbangkan nutrisi yang diperlukan tubuh. Sedangkan karbohidrat kompleks, membantu orang merasa keyang lebih lama sehingga tak tergoda untuk mengemil makanan tinggi kalori.
"Kalau karbohidrat kompleks, tubuh akan menyerapnya pelan-pelan. Itu yang membuat perut kenyang lama," ujar Fiastuti
Advertisement