Liputan6.com, Jakarta - Belajar mengemudi memang tak sulit. Asal ada kemauan hal itu pasti bisa dilakukan. Namun masalahnya, untuk mengajarkan seseorang mengemudi memang tak semudah membalikan telapak tangan.
Bahkan seperti dilansir situs Nissan, mengajarkan anak remaja mengemudi dianggap lebih sulit dibandingkan mengajarkan orang dewasa.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan jika salah memberikan teknik mengemudi yang baik dan benar, hal itu akan membuat mereka sulit menangkapnya.
Namun demikian, situs ini memberikan beberapa tips jitu bagi Anda yang ingin mengajarkan anak remaja untuk belajar mengemudi, antara lain:
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
1. Jangan Terlalu Sering Mengajaknya Berbincang
Ketika pertama kali belajar, hindari untuk terlalu sering mengajaknya berbincang saat mengemudi. Hal ini justru akan membuyarkan konsentrasi dan membahayakan Anda dan dirinya.
Mungkin anak Anda melakukan kesalahan dan membuat Anda terpancing untuk membicarakan kesalahan tersebut. Tahan keinginan tersebut dan bicarakan setelah kondisi mobil dalam keadaan terparkir.
Cukup batasi apa yang boleh dan tidak boleh saja. Detail kesalahannya bisa dibicarakan nanti.
Advertisement
2. Instruksi dengan Menyebutkan Tempat Terlebih Dahulu
Saat berada di jalan raya, Anda tentu akan meminta dia untuk bergerak sesuai rute yang Anda inginkan. Ketika memberikan instruksi tersebut, pastikan Anda menyebutkan terlebih dahulu tempatnya, barulah apa yang harus dia lakukan.
Misalnya, Anda ingin memintanya untuk belok kiri di perempatan, katakanlah ‘di perempatan depan, belok kiri’ bukan sebaliknya.
Mungkin sedikit aneh di telinga. Namun coba perhatikan. Ketika dia mendengar ‘belok kiri’ terlebih dahulu, secara refleks dia akan melakukannya dan mengabaikan perintah lanjutan Anda. Hal ini tentu akan membuat anak Anda jadi kesulitan dan membahayakan latihannya. Oleh karena itu, pastikan perintah yang Anda berikan benar-benar jelas.
3. Jangan Tunjukkan Kekhawatiran Berlebih
Sebagai orang tua, wajar saja jika takut ketika anak mengemudi untuk pertama kalinya. Mungkin Anda kurang percaya dengan kemampuannya dan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Akibatnya, ketika ada sesuatu yang terjadi mendadak di jalan raya, Anda jadi panik dan takut.
Namun jika berlebihan, hal ini justru membuat anak merasa panik dan kurang percaya diri dalam mengemudi. Inilah yang membuat banyak anak remaja merasa kapok ketika diajar mengemudi oleh orangtuanya.
Advertisement
4. Tetap Tenang dalam Kondisi Apapun
Hal ini akan sangat sulit dilakukan daripada hanya diucapkan saja. Jangan pernah berteriak padanya hanya karena dia melakukan kesalahan kecil yang memang bagi Anda membahayakan. Tujuan utama Anda adalah menjamin keselamatannya.
Pastikan Anda tetap tenang ketika memberikan instruksi mengemudi yang baik dan aman. Berteriak hanya akan membuat anak semakin panik dan berlaku kurang aman.
5. Sebisa Mungkin Jangan Tutupi Penglihatan
Saat melatihnya untuk berpindah jalur, Anda wajib menjamin bahwa jalur yang dituju memang benar-benar aman dan kosong untuk dilalui. Namun, jangan sampai Anda menutupi penglihatannya dari kaca spion samping kursi penumpang.
Biarkan dia yang memutuskan apakah aman untuk melintas ketimbang harus mengandalkan instruksi dari Anda. Hal ini akan membantunya untuk lebih mandiri saat berkendara sendiri nanti.
Sebagai pengendara pemula, anak remaja memang butuh pelatihan serta dukungan penuh orangtua. Dukung pula dengan mobil yang memberikan kenyamanan dan kemudahan saat berkendara.
Advertisement