Liputan6.com, Bandung - Top 3 berita hari ini, lewat media sosial, ratusan perempuan terpedaya dengan tiga sosok pria berwajah tampan. Lewat aksinya, mereka terlebih dahulu melempar rayuan maut lewat Facebook dan Instagram sampai korbannya bertekuk lutut.
Tak sampai di situ saja, ratusan perempuan diajak melakukan telepon seks sampai menanggalkan pakaiannya saat video call.
Advertisement
Sementara itu, kabar kepulangan TKI Parinah ke keluarganya di Banyumas, Jawa Tengah disambut gembira banyak pihak, terutama anak-anaknya.
Bagaimana tidak, karena selama 18 tahun, perempuan berumur 50 tahun itu tak pernah diizinkan pulang kampung oleh sang majikan yang tinggal di London,Inggris.
Parinah mengaku, selama dirinya bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART), dia hanya diberi uang belanja atau lebih tepat uang jajan, sebesar 20 sampai 30 pound sterling. Atau sekitar Rp 500 ribu.
Sebenarnya, mampukah sang majikan membayar gaji Parinah?
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:
1. 8 Fakta Kasus Pria Tampan 'Telanjangi' dan Peras Ratusan Perempuan
Pengusutan kasus "pemerasan pria tampan" dari balik penjara terus bergulir. Sebelumnya, tiga narapidana kasus narkotika yang mendekam di lembaga pemasyarakatan (lapas) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi tersangka kasus pemerasan berunsur pornografi.
Kendati meringkuk di balik jeruji besi, mereka memperdaya ratusan perempuan.
Berikut fakta-fakta seputar kasus "pemerasan pria tampan".
2. 18 Tahun Bekerja, TKI Parinah Ternyata Hanya Diberi Uang Jajan
Meski telah kembali ke Tanah Air, TKI Parinah tak membawa gajinya. Oleh karena itu, Kemenlu akan mengupayakan agar hak-hak Parinah tertunaikan.
Koordinator Pos Pelayanan Pengaduan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Cilacap, Ervie Kusumasari, mengatakan selama 18 tahun bekerja, Parinah sama sekali tak digaji.
Parinah hanya diberi uang belanja atau lebih tepat uang jajan, sebesar 20 sampai 30 pound sterling. Waktunya pun tak pasti. Di luar itu, Parinah tak pernah diberi uang.
Majikan selalu berjanji akan memberikan gaji Parinah saat kepulangannya.
3. Akhir Kisah Pembunuh Sopir Taksi Online yang Tantang Balik Polisi
Anggota Tim Jatanras Polda Sumatera Selatan kembali menembak mati satu tersangka pembunuh sopir taksi online atas nama Hengki yang sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang.
Tersangka sebelumnya melarikan diri setelah mengetahui Poiman rekannya sesama pembunuh sopir taksi online ditembak mati polisi pada 29 Maret 2018. Ia lalu kabur ke Brebes, Jawa Tengah.
Meski dalam pelarian, polisi mendapat informasi bila Hengki tak gentar diburu polisi, termasuk ancaman ditembak di tempat ketika melawan.