Fokus, Bali - Mendarat di Pelabuhan Benoa, Bali, kedatangan awak Kapal Greenpeace, Rainbow Warrior, disambut meriah oleh sejumlah tokoh, bendesa adat, LSM, dan aparat kepolisian. Tarian tradisional pun digelar untuk menyambut kapal ramah lingkungan yang sebelumnya berangkat dari Raja Ampat, Papua.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Sabtu (14/4/2018), mengusung pesan tema Jelajah Harmoni Nusantara, kedatangan kapal ramah lingkungan ini juga tetap menyuarakan pelestarian lingkungan yang kini terancam rusak.
Advertisement
Selama perjalanan menyusuri Nusantara, Rainbow Warrior akan menyoroti beragam cerita inspiratif dari berbagai kalangan masyarakat, yang telah melakukan langkah penting dalam menciptakan keharmonisan dalam perlindungan lingkungan di Indonesia.
"Tahun ini kita ingin memberikan penyadaran kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia bahwa sedang terjadi perubahan iklim. Dampak yang ada harus kita lawan dan kita atasi bersama," kata Kepala Greenpace Indonesia Leonard Simanjuntak.
Kapal Rainbow Warrior yang dirakit di Jerman ini mempunyai spesifikasi panjang hampir 80 meter dan lebar 11 meter lebih. Berkapasitas 30 orang, kapal ramah lingkungan ini digerakkan dengan menggunakan tenaga angin.
Dan memiliki mesin listrik ramah lingkungan, untuk membantu jika cuaca tidak mendukung serta memiliki sistem navigasi yang canggih.
Untuk pengolahan limbah, kapal ini memiliki sistem penyaringan sehingga tidak ada limbah yang dibuang ke laut. Selama merapat di dermaga, kapal Rainbow Warrior dibuka untuk umum pada 14 hingga 15 April. Dan pada 16 April mendatang, kapal ini akan bertolak ke Jakarta untuk melanjutkan misi pelestarian lingkungan hidup.