Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR Bambang Soesatyo menyatakan, kalangan muda memiliki peran strategis dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Untuk itu, dia mengharapkan kaum muda Indonesia khususnya yang berprofesi sebagai pengusaha bisa adaptif dan pintar memanfaatkan kesempatan.
Dia menyampaikan hal itu setelah hadir dalam Diklatda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI JAYA) di Jakarta. Acara itu juga dihadiri Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Kadin Rosan P Roeslani, serta pengusaha Erick Thohir dan Erwin Aksa.
Advertisement
Dalam kesempatan itu dia memaparkan, sejumlah hal mengenai Revolusi Industri 4.0. Di antaranya kecerdasan buatan, superkomputer, teknologi nano, mobil otomatis, inovasi, dan perubahan yang terjadi dalam kecepatan eksponensial.
Menurut politisi yang akrab disapa Bamsoet ini, kondisi itu punya efek sekaligus peluang. “Meskipun akan banyak usaha yang berjatuhan dan lapangan pekerjaan yang hilang akibat otomatisasi, pengusaha dan bentuk usaha baru juga dapat dipastikan akan bermunculan," kata Bamsoet di Jakarta, Jumat (13/4/2018).
Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla melalui Kementerian Perindustrian sudah bergerak dinamis merespons kecepatan perubahan dalam revolusi industri saat ini. Bahkan Kemenperin di bawah Menteri Airlangga juga sudah mengeluarkan empat langkah strategis.
Kebijakan Kemenperin yang pertama adalah mendorong angkatan kerja di Indonesia terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam menggunakan teknologi internet. Kedua, pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing.
Ketiga, mendorong pemanfaatan teknologi digital yang lebih optimal dalam perindustrian nasional. Keempat, mendorong inovasi teknologi melalui pengembangan perusahaan rintisan atau start-up.
"Kita sangat mengapresiasi langkah ini," tutur Bamsoet.
Namun, Bamsoet juga mengharapkan langkah pemerintah tak disia-siakan masyarakat khususnya kalangan pengusaha muda.
Dia meminta para pengusaha muda bergerak nyata di dalam proses bisnisnya. Dunia usaha dinilai sebagai pemeran utama dalam revolusi industri harus mampu memanfaatkan era digital dan meminimalkan efek negatifnya. “Dan kita berharap mereka datang dari orang muda seperti HIPMI,” harap dia.
Masuk Revolusi Industri Ke-4, RI Bakal Jadi Pemain Utama di ASEAN
Indonesia berpeluang besar menjadi pemain kunci di kawasan Asia dalam upaya mengimplementasikan industri 4.0. Faktor utama yang dapat mempengaruhi pengembangan di era digital tersebut, antara lain adalah pasar dan sumber daya manusia (SDM).
“Saat ini pengguna internet di Indonesia, jumlahnya mencapai 143 juta orang. Ini merupakan sebuah potensi pasar yang besar. Kemudian, talent itu kita miliki dari seluruh universitas yang ada, di mana di Indonesia jumlahnya terbanyak di ASEAN," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (13/4/2018).
Kedua modal yang telah dimiliki Indonesia itu menjadi kesiapan untuk lebih percaya diri memasuki era perubahan di Industri 4.0. Terlebih lagi, generasi milenial akan memiliki peranan penting karena merekalah pengguna dominan dari teknologi yang menjadi ciri khas revolusi industri keempat, yaitu internet.
“Kita melihat komposisi pengguna internet yang usianya 19-34 tahun, merupakan yang terbanyak dengan mencapai 49,5 persen. Mereka berinteraksi atau melek teknologi melalui smartphone,” ungkap dia.
Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah gencar mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia Indonesia agar menguasai teknologi digital.
“Salah satu langkahnya adalah melalui program vokasi SMK dan industri serta untuk memacu politeknik melalui program skill for competitiveness,” lanjut dia.
Advertisement