Yogyakarta Jadi Pasar Potensial, Ini Alasan Nokia

Nokia bangkit dari mati suri. Yogyakarta menjadi salah satu sasarannya untuk bernostalgia sekaligus memperkenalkan produk yang lebih canggih.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 14 Apr 2018, 15:04 WIB
Nokia menyasar Yogyakarta sebagai salah satu pasar potensial

Liputan6.com, Yogyakarta - Ponsel Nokia Android 8.1 Oreo menyadari Yogyakarta sebagai salah satu dari lima pasar potensial di Indonesia. Produk dari Finlandia ini mulai bangun dari mati suri dengan mengusung Android untuk mendekatkan konsumen.

Peluncuran Nokia versi Android memilih Yogyakarta sebagai lokasi. Sebelumnya, beragam seri Nokia terbaru sudah diperkenalkan di Bandung.

"Kondisi demografis Yogyakarta sebagian besar anak muda yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa. Jadi ini pasar potensial untuk kami," ujar Miranda Waroka, Head of Marketing HMD Indonedia, dalam jumpa pers di Yogyakarta, Kamis (12/4/2018).

Ia menilai, pasar anak muda sesuai dengan segmentasi Nokia yang berada di kisaran 20-44 tahun. Orang di usia itu sudah mampu memilih ponsel yang diinginkannya dan selalu tertarik dengan perubahan.

HMD Indonesia sebagai pemegang lisensi eksklusif Nokia menetapkan penjualan awal terpusat di Pulau Jawa. Selain Yogyakarta, kota yang menjadi sasaran produk ini, meliputi, Jabodetabek, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

"Setelah ini kami akan menyasar ke Sumatera," kata Miranda.

Penjualan tertinggi Nokia masih didominasi oleh Jabodetabek berkisar 30-40 persen. Secara umum penjualan Nokia Android di skala retail 80 persen dan sisanya online.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Mengajak Bernostalgia dengan Produk yang Lebih Canggih

Nokia menyasar Yogyakarta sebagai salah satu pasar potensial

Kehadiran Nokia Android 8.1 Oreo di Indonesia memiliki dua tujuan. Pertama, mengingatkan kembali generasi yang pernah menggunakan produk ini pada waktu ponsel pertama kali booming. Kedua, mengenalkan produk nostalgia dalam bentuk yang modern kepada generasi milenial.

Miranda mengatakan ada tiga janji Nokia kepada penggunanya, yakni mudah dioperasikan, menyelesaikan tantangan hidup, serta integritas, kualitas, dan keamanan produk.

Nokia sengaja memakai operating system (OS) Oreo karena memiliki sejumlah kelebihan yang sejalan dengan prinsip kemudahan.

Oreo memungkinkan Android menampilkan mode picture in picture, sehingga bisa muncul dua aplikasi sekaligus dalam satu layar. Sistem ini juga memungkinkan beberapa aplikasi Android diuji coba via Google tanpa terlebih dulu mengunduh.

Kecepatan akses juga dua kali lipat ketimbang sistem sebelumnya dan baterai lebih irit.

 


Pilih Sesuai Kondisi Kantong dan Kebutuhan

Nokia menyasar Yogyakarta sebagai salah satu pasar potensial

Nokia menghadirkan sejumlah Android Oreo yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Nokia 2 mengedepankan keunggulan baterai yang bisa bertahan sampai dua hari. Produk ini dibanderol dengan harga tidak lebih dari Rp 1,3 juta.

Nokia 3 ditujukan bagi konsumen yang gemar swafoto. Kamera depan dan belakang 8 MP dengan wide angle yang memungkinkan mengambil gambar lebih luas. Produk ini bisa dimiliki dengan harga kurang dari Rp 1,7 juta.

Nokia 5 memiliki desain yang cerdas dan ramping sehingga pas di tangan. Kekuatan dan integritas menjadi keunggulan produk yang dijual tidak lebih dari Rp 2,6 juta ini.

Nokia 6 menjadi produk yang unggul di performa. Namun dari segi harga jauh di bawah harga ponsel merek lain yang memiliki spesifikasi serupa. Tidak lebih dari Rp 2,9 juta, konsumen sudah memiliki ponsel dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 430, RAM 3 GB, memori internal 32 GB, audio Dolby Atmos, dan sebagainya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya