Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Singapura dikabarkan berencana untuk memasang kamera pengawas (CCTV) di 100 ribu lebih tiang lampu jalanan kota.
Pemerintah ingin CCTV tersebut dilengkapi teknologi termutakhir, baik software maupun hardware.
Advertisement
Dilaporkan Reuters, Sabtu (14/4/2018), salah satu teknologi canggih dalam CCTV itu digadang mampu merekam dan mengenali dengan jelas wajah orang meskipun berada di kerumunan. Hal ini akan membantu otoritas di sana dalam menjaga keamanan masyarakat.
Namun, rencana ini justru menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi warga. Kekhawatiran itu terutama disuarakan kelompok pegiat hak asasi manusia dan pakar keamanan di sana.
Meski ada suara kekhawatiran, Pemerintah Singapura tampaknya akan melanjutkan proyek pengadaan kamera pengawas paling mutakhir itu.
Badan pemerintah Singapura yang bertanggung jawab atas proyek tersebut, GovTech, mengungkap sudah membuka lelang. Perusahaan yang tertarik dan mampu menyediakan teknologi jaringan yang diinginkan pemerintah--diperkenankan untuk mendaftar.
Uji Sensor
"Sebagai uji coba, kami menguji berbagai jenis sensor pada tiang lampu, termasuk kamera yang dapat mendukung kemampuan pengenalan wajah, kata juru bicara GovTech.
Nantinya, kemampuan ini dapat digunakan untuk menganalisis kerumunan dan mendukung penyelidikan lanjutan jika terjadi insiden teror, tambahnya.
Jaringan pengawasan video seperti itu sudah umum di kota-kota besar dunia, seperti London atau New York. Tapi Ian Wilson, dosen keamanan dari Universitas Murdoch Australia percaya, Singapura akan berbeda. Salah satu alasannya karena teknologi pengenalan wajah.
Teknologi seperti ini telah menjadi hal yang biasa di kota-kota China seperti Beijing dan Shanghai.
Advertisement
CCTV Berisiko Disusupi Hacker
Para ahli Kaspersky Lab belum lama ini menemukan sejumlah celah keamanan pada kamera pengawas (CCTV) dari produsen ternama yang sering digunakan untuk memonitor bayi, atau untuk pengawasan keamanan internal di rumah dan kantor.
Menurut penelitian, celah yang tidak diketahui ini memungkinkan penyerang mendapatkan akses jarak jauh terhadap rekaman video dan audio dari kamera CCTV, menonaktifkan perangkat dari jarak jauh, sewaktu-waktu meluncurkan kode berbahaya pada kamera CCTV dan melakukan banyak hal lainnya.
Kamera CCTV modern ini memiliki sejumlah fitur canggih, yang memberikan pengguna berbagai kemudahan seperti pengguna dapat memanfaatkannya untuk memonitor bayi atau sebagai sistem pengawasan yang bisa mendeteksi penyusup ketika tidak ada orang di rumah atau di kantor.
Namun, apakah kamera CCTV ini telah di desain dengan memikirkan sisi keamanan? Bagaimana jika kamera CCTV malah berbalik memperhatikan kamu dan bukannya mengawasi rumah kamu?
Berdasarkan hasil analisis yang pernah dilakukan oleh banyak periset keamanan lain, kamera CCTV pada umumnya cenderung memiliki kerentanan keamanan pada tingkatan yang berbeda-beda.
Dalam penelitian terbaru, para ahli Kaspersky Lab menemukan sesuatu yang luar biasa: tidak hanya satu, namun seluruh lini kamera CCTV dari produsen tertentu ternyata rentan terhadap sejumlah serangan jarak jauh yang bisa merusak.
Reporter: Fauzan Jamaludin
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: