Liputan6.com, Bandung - Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertemu dengan ratusan warga eks Jatigede di Desa Karangpakuan, Darmaraja, Jatigede, saat berkampanye di Kabupaten Sumedang, Jumat, 13 April 2018.
Sebanyak 750 ribu Kepala Keluarga yang menempati 28 desa, di lima kecamatan di Jatigede ini rumahnya sudah tenggelam dan menjadi Waduk Jatigede.
Advertisement
"Dampak dari pembuatan waduk itu, sebanyak 60 ribu jiwa masyarakat Jatigede kini tidak punya penghasilan karena tanah pertanian tidak ada lagi," kata Ketua Adat Jatigede, Agus Haruman.
Menurut dia, tak hanya kehilangan rumah, masih ada tersisa masalah hukum, di mana sebagian kecil warga ada yang belum selesai masalah ganti ruginya.
"Jadi persoalan ini, agar diketahui dan menjadi perhatian para pemimpin dan calon pemimpin dalam memutuskan suatu kebijakan," kata Agus.
Sementara itu, Dasim Dasta, warga setempat, mengaku kehilangan tanah pertanian. Padahal, dulu saat rumah dan sawahnya belum ditenggelamkan, dia punya mata pencaharian. "Sekarang saya nganggur, luntang-lantung enggak ada yang digarap," kata petani 75 tahun ini.
Terkait aduan warga, Ridwan Kamil mengaku turut merasakan kegelisahan warga Jatigede. Terkait masalah hukum, harus ada penyelesain proses hukum.
"Namun saya kagum sikap warga di sini. Mereka telah mengiklaskan takdirnya. Sekarang mereka minta pada saya, apa gagasan untuk mereka agar punya penghasilan baru," kata pria yang biasa disapa Emil itu.
Punya Produk Desa
Menurut dia, dulu warga di sini penghasilannya dari pertanian, sekarang tanahnya tidak ada karena sudah menjadi waduk.
"Saya yakin, manusia bisa beradaptasi. Ketika dipindahkan karena rumahnya dijadikan waduk, harus ada cara-cara baru menghadapi masalah hidup," kata Emil.
Kepada warga, Emil menawarkan gagasan satu desa satu perusahaan. Namun demikian, untuk warga Jatigede, ketika tanah pertanian sudah tidak ada, pihaknya akan memberi pelatihan wirausaha agar warga mempunyai produk desa.
Untuk daerah yang susah berkembang, ucap Kang Emil, diorder produk oleh gubernur, misalnya membuat kerudung, keripik, terompah, topi, sepatu, kaus, dan sebagainya.
"Tugas gubernur adalah mencari orderan. Tugas warga desa menerima orderan, jadi warga desa punya penghasilan setara UMR. Dengan demikian, tidak usah urbanisasi ke kota," ucap Wali Kota Bandung yang meraih 310 penghargaan ini.
Saksikan Video pilihan Berikut Ini:
Advertisement