Liputan6.com, Jakarta - Cinta bertepuk sebelah tangan memang sulit, inilah mulanya yang dihadapi oleh Erin Anderson asal Owensboro, Kentucky. Pria 22 tahun itu sering kali dirisak karena berpenampilan terlalu feminim.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum berganti nama menjadi Erin, pria tersebut dikenal dengan nama Aaron. Namun sejak berusia 18 tahun, ia mulai mempertanyakan orientasi seksualnya. Pria itu ternyata tak senang memiliki alat kelamin laki-laki. Mulanya ia mengaku bahwa dirinya sudah terlalu tua untuk menlakukan perubahan pada hidupnya.
Erin juga merasa bahwa ia benar-benar tak tahu harus memulai dari mana untuk melakukan transisi dari laki-laki menjadi perempuan. Hanya saja, ucapan seorang teman mendorongnya untuk mengambil pilihan dan mengejar keinginanya.
"Saya juga berpikir bahwa saya sudah terlalu tua untuk melakukan transisi, sampai akhirnya temanku meengingatkan saya bahwa hidup ini terlalu singkat dan aku tidak bisa terus menjalani hidupku dengan tidak bahagia," kata Erin, melansir Mail Online.
Rasa tidak bahagianya juga pernah bertambah ketika pria yang ia sukai tak tertarik padanya. Ketika masih hidup menjadi seorang lelaki, Erin pernah menyukai pria bernama Jared Norris (28) di Facebook. Ia melakukan pendekatan dengan mengirimkan pesan kepada Jared. Sayangnya, ia tak mendapat respons apapun dari pria yang disukainya.
"Saya tahu tentang dirinya dan kemudian menambahkan di Facebook karena dia imut. Sayangnya ia tidak mengambil bagian itu dan tidak merasa tertarik sama sekali," imbuh Erin. Setelah diabaikan, Erin memutuskan untuk tidak lagi melakukan pendekatan kepada Jared.
Mendapat kesempatan kedua untuk bertemu pria yang ia sukai
Meski begitu, Erin berjuang keras mencapai keinginanya. Berbagai terapi pergantian hormon dan pembesaran payudara telah dijalaninya. Kemudian ia juga sedang berupaya untuk melakukan operasi pergantian kelamin saat ini.
Dua tahun setelah tranformasinya, Erin dibuat kaget dengan kehadiran Jared. Pria yang pernah disukainya ketahuan memberikan tanda suka pada foto Instagram-nya. Walaupun sempat memutuskan untuk tidak mendekatinya lagi, Erin melakukan langkah yang agresif.
Ia mengirim Jared pesan beserta nomor teleponnya. Dalam lima menit kemudian, Erin langsung mendapat pesan dari pria yang ia sukai. Dari situ hubungan mereka semakin dekat hingga memutuskan untuk resmi berkencan.
Sebenarnya Erin merasa khawatir berpacaran dengan seorang pria. Sebelum berpacaran dengan Jared, Erin pernah dekat dengan orang lain. Namun tak ada yang benar-benar serius dengannya karena mereka takut memberitahukan identitas Erin sebagai transgender kepada para keluarga dan kerabat.
"Mereka memberitahu kepadaku bahwa mereka sangat menyuakiku, tetapi mereka tidak dapat mempertaruhkan keluarga mereka karena mengetahui bahwa saya adalah trans, itulah yang paling menyakitkan." Walaupun orang-orang menjauhkannya, namun Jared justru di luar dugaan Erin.
Apalagi hubungan mereka sempat mendapat banyak pesan kebencian hingga ancaman kematian. Menanggapi hal itu Jared justru tidak takut dan tidak peduli dengan apa yang dipikirkan oleh orang lain dan keluarganya bahwa pacarnya adalah transgender.
"Dua tahun sebelumnya saya menginginkannya dan sekarang akhirnya saya memilikinya," ucapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Advertisement