PKS ke Gerindra: Kawan Setia dan Sahabat Lama Harus Didahulukan

PKS tak berkenan bila Cak Imin menyelonong untuk menawarkan dirinya sebagai cawapres Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2018, 22:23 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (dua kanan) bersama Presiden PKS Sohibul Iman (kedua kiri), Sekjen PAN Eddy Soeparno (kanan) dan Sekjen Partai Gerindra Fadli Zon saat melakukan pertemuan di Jakarta, Kamis (1/3). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Peta partai politik di Pilpres 2019 masih dinamis. Tiga partai politik belum menyatakan sikap yakni Demokrat, PAN, dan PKB. Untuk PKB, sang Ketum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin juga ngotot ingin menjadi cawapres Jokowi. Namun hal tersebut belum ada sikap jelas dari capres petahana.

Dari koalisi lain ada Gerindra yang hampir pasti bersama PKS. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan partainya tetap terbuka dengan parpol lain. Jika Cak Imin tak direspons Jokowi, dia membuka pintu PKB bergabung ke poros kedua.

Hal itu akan dimusyawarahkan. Namun, PKS tak berkenan bila Cak Imin menyelonong untuk menawarkan dirinya sebagai cawapres Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang telah menyatakan kesiapannya jadi Capres di 2019.

Baiknya dia menyarankan Gerindra mengutamakan sahabat setia yakni PKS yang telah menyodorkan sembilan nama capres dan cawapres.

"Semua kita musyawarahkan. Tentu kawan setia dan sahabat lama mesti didahulukan," kata Mardani lewat pesan singkat, Sabtu (14/4/2018).

"Mestinya demikian (PKS dulu)," sambung Wakil Ketua Komisi II DPR ini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Banyak Calon

Suasana pengusungan cagub dan cawagub lima provinsi pada Pilkada 2018 di DPP PKS, Rabu (27/12). Partai Gerindra, PKS dan PAN sepakat berkoalisi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Maluku Utara. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain Jokowi dan Prabowo, juga diwacanakan adanya poros baru. Belakangan juga beredar gambar mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Mardani menanggapi sederhana, dia menyebut bahwa semakin banyak pilihan untuk rakyat semakin bagus.

"Kian banyak calon, kian baik bagi publik," tandas dia.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya