Liputan6.com, Kupang- Di tengah padatnya jadwal kampanye, Cawagub NTT nomor urut 2, Emelia Nomleni, tetap menyempatkan diri untuk berolahraga. Dia ikut meramaikan Ca r Free Day yang digelar sepanjang Jalan Eltari, Kupang, NTT, Sabtu (14/4) pagi.
Di hari bebas kendaraan bermotor itu, Mama Emi, sapaan akrabnya joging bersama keluarga dan tim pemenangannya. Perempuan berambut putih ini pun ikut berbaur dengan masyarakat sekitar untuk ikut Zumba, senam asal Kolombia yang sedang populer di dunia.
"Terima kasih untuk Mama Emi yang sudah ikut bergabung," teriak seorang instruktur Zumba dengan pengeras suara dari depan.
Baca Juga
Advertisement
Sementara pasangan Mama Emi berdiri di barisan agak belakang. Bersama ratusan warga, pasangan Marianus Sae itu ikut gerakan Zumba yang terbilang cepat dibanding olahraga senam pada umumnya.
"Tubuh dapat diilustrasikan seperti mesin, yang jika tidak pernah digunakan atau digerakkan, lambat laun bagian-bagian dari mesin akan rusak karena tidak terlatih untuk terus bergerak atau bekerja," kata Mama Emi.
"Jika kurang gerak, tubuh akan menjadi bermasalah dan tidak sehat," ujar Mama Emi yang rutin mengikuti Car Free Day di Kota Kupang setiap Sabtu pagi.
Mama Emi mengakui, olahraga adalah salah satu penyebab dia bisa tetap dalam kondisi prima di tengah padatnya jadwal kampanye.
"Dengan berolahraga, tidak hanya otot-otot yang terlatih, sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh pun menjadi lancar sehingga metabolisme tubuh menjadi optimal. Tubuh akan terasa segar dan otak sebagai pusat saraf pun akan bekerja menjadi lebih baik," kata Mama Emi.
"Ayok Bapa, Mama, kaka, adik-adik semua mari katong berolahraga," ajak Mama Emi.
Cegah Perdagangan Orang
Pencegahan perdagangan orang (human trafficking) tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Perlu peran serta masyarakat luas, bahkan sampai tingkat keluarga, dapat mencegah rencana tindakan tidak berperikemanusiaan tersebut.
"Keluarga bersama masyarakat di desa harus jadi palang pintu anak-anak kita yang mau keluar," kata Cawagub NTT nomor urut 2, Emelia Nomleni, di Kupang, NTT, Jumat (13/4/2018).
Palang pintu yang dimaksud Mama Emi, sapaan akrabnya, adalah keluarga dan desa harus secara ketat menjaga anggotanya yang berencana meninggalkan rumah dan desa dalam waktu lama.
"Kita harus memastikan anak negeri yang keluar dalam posisi migrasi aman," ujar pasangan Marianus Sae ini.
Caranya, kata Mama Emi, dengan mendata setiap anggota keluarga yang keluar dan memuktahirkan data tersebut dalam jangka waktu tertentu.
"Kita harus tahu dia kerja sama siapa dan tinggal di mana," tegas insinyur perempuan ini.
Lebih jauh, Mama Emi mengatakan, peran keluarga sangat penting mengingat banyak kasus perdagangan orang juga dimulai dari ajakan keluarga.
"Desa banyak yang tidak tahu warganya keluar karena yang ajak omnya dan tantenya sendiri," ujarnya.
Mama Emi mengatakan, pencegahan perdagangan orang tidak akan efektif jika kemiskinan dan kesulitan lapangan kerja masih terjadi di NTT.
Oleh karena itu, Mama Emi menegaskan, akan meneruskan Program Desa Mandiri Anggaran untuk Masyarakat Menuju Sejahtera (Desa Mandiri Anggur Merah) yang sudah diterapkan oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya saat ini.
Bedanya, jika terpilih menjadi Cawagub NTT kelak, Mama Emi akan mengubah segmen program ini kepada anak muda dan perempuan, kelompok yang banyak menjadi korban perdagangan manusia.
"Ini bukan menjadi satu-satunya program untuk mengentaskan kemiskinan di NTT tetapi hanyalah salah satu dari program-program lainnya,” katanya.
Advertisement