Catatan Safari AHY di Jateng: Masalah Daya Beli hingga Generasi Muda

AHY selama sepekan mengitari Jawa Tengah untuk melakukan safari politik.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 15 Apr 2018, 12:10 WIB
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Purworejo - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, menuntaskan safarinya selama sepekan mengitari Jawa Tengah. Pria yang akrab dipanggil AHY ini membawa sejumlah catatan aspirasi warga ke Jakarta.

"Saya bertemu dengan berbagai jenis profesi, ada petani, nelayan, buruh, guru, pelaku UMKM, pedagang kecil, pengrajin, dll. Mereka merasakan akhir-akhir ini terganggu dalam hal penghasilan dan daya belinya terjadi penurunan," ujar AHY, Minggu (14/4/2018).

Di Wonosobo, ia mendapat keluhan dari pelaku bisnis kayu lapis. Pengusaha itu terpaksa merumahkan ratusan pegawainya karena tidak mampu menanggulangi biaya produksi, operasional dan gaji karyawan.

"Dari sekian ribu menjadi hanya sekian ratus. Itu masih untung karena dianggap masih bisa survive dan tidak tutup pabrik," kata si pengusaha seperti ditirukan AHY.

Ia juga menyoroti kemampuan generasi muda untuk berkompetisi. Pemerintah dinilai kurang memberi perhatian. Menurut AHY, generasi muda punya potensi besar, tetapi kebingungan berbuat apa.

"Contohnya waktu itu ada yang bilang mas AHY kami ini bingung sekarang ini kompetisi semakin keras, pasar bebas, era serba digital. Kami tidak siap, tidak mampu untuk menyesuaikan diri," sambung dia.

 


Cari Solusi

Komandan Satuan tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Liputan6.com/Hanz)

AHY mengatakan, telah mencatat seluruh permasalahan warga yang ditemuinya di setiap perjalanan di Jawa Tengah. Sepulang dari safari politik ini pun, ia akan membahas bersama perwakilan kader Demokrat yang duduk di DPR RI untuk mencari solusinya.

"Jadi saya biasakan membawa buku catatan. Saya pun ingin memikirkan bagaimana masyarakat kita terus memiliki keterampilan-keterampilan yang relevan, yang dibutuhkan di abad 21 ini," tutup dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya