Liputan6.com, Los Angeles - Mengadopsi anak-anak kulit hitam, rupanya membuat Charlize Theron khawatir. Pasalnya, ia sempat mengutarakan bahwa Amerika Serikat bukanlah tempat yang tepat untuk anak-anak asuhnya itu.
Bintang film Atomic Blonde tersebut mengungkapkan hal itu selama menjalani sesi wawancara untuk majalah Elle edisi Mei, seperti dikabarkan Ace Showbiz, Sabtu (14/4/2018).
Baca Juga
Advertisement
Charlize Theron telah mempertimbangkan untuk meninggalkan Amerika Serikat karena saat ini mulai marak tindakan rasisme besar-besaran.
"Dibangkitkan selama era apartheid di Afrika Selatan membuat saya sangat menyadari kesetaraan dan hak asasi manusia," kata Charlize Theron mengawali pernyataan.
Rasisme
Sayangnya, Charlize Theron masih memiliki kebingungan mengenai kondisi perpolitikan di Amerika Serikat. Terutama setelah presiden terpilih George Bush disinyalir sebagai seorang rasis.
"Tentu saja, saya punya dua anak kulit hitam, tapi itu selalu menjadi sesuatu yang saya sukai. Saya bahkan tidak tahu bagaimana membicarakan tentang tahun lalu di bawah pemerintahan baru kami," ia melanjutkan.
"Tetapi rasisme jauh lebih hidup dan baik dari yang dipikirkan orang-orang. Kita tidak bisa mengingkarinya lagi. Kita harus bersuara," tambah aktris antagonis Fast and Furious 8 ini.
Advertisement
Tidak Akan Bepergian
"Ada tempat di negara ini di mana, jika saya mendapatkan pekerjaan, saya tidak akan menerimanya. Saya tidak akan bepergian dengan anak-anak saya ke beberapa bagian Amerika, dan itu benar-benar sulit diterima," jelasnya.
Niat Charlize Theron meninggalkan Amerika Serikat pun turut disampaikan. Tentunya, hal itu berkenaan dengan keamanan anak-anak asuhnya, Agustus (2 tahun), dan Jackson (6 tahun).
"Ada banyak waktu ketika saya melihat anak-anak saya dan saya seperti, 'Jika ini terus berlanjut, saya mungkin harus (meninggalkan Amerika. Karena hal terakhir yang saya inginkan adalah agar anak-anak saya merasa aman," kata aktirs 42 tahun itu.